Di sana juga dijelaskan soal tahapan Taruna, peraturan Taruna, bahkan jenis pelanggaran disiplin. Selain itu ada satu lokasi yang digunakan untuk mengenang Taruna bernama Inspektur Dua Adi Sanata Putra yang gugur saat berusaha menyelamatkan warga yang terhempas Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004.
Gubernur Akpol, Irjen Pol Krisno H. Siregar,S.I.K., M.H. mengatakan museum menjadi salah satu media edukasi kepada generasi muda termasuk di Akpol. Bahkan di Kepolisian di luar negeri juga melakukan hal serupa.
"Semua harus tahu sejarah. Di negara lain juga museum menjadi fasilitas yang harus ada," kata Krisno saat berbinjang terkait museum.
Dia berharap dengan adanya Museum Akpol, generasi muda dan masyarakat luar selain belajar, bisa melihat Akpol adalah lokasi yang menarik. Sudah banyak siswa -siswa yang mengajukan kunjungan grup ke Akpol.
"Jadi ada tur juga, diawali dengan museum. Kemudian melihat fasilitas lainnya termasuk marching band sembari diberikan penjelasan," jelas Krisno.
Kompleks Akpol memang cukup menarik dan asri. Banyak hewan-hewan yang berkeliaran, bahkan jika beruntung bisa melihat Rusa yang sedang menyebrang. Lingkungan Akpol juga sangat diperhatikan kebersihannya.
Saat ini, di Akpol sedang digelar Seleksi Calon Taruna dan Taruni Akpol tingkat panitia pusat tahun anggaran 2024. Sebabnyak 492 mengikuti seleksi hingga Senin (29/7) dengan agenda Sidang Kelulusan Akhir Tingkat Panitia Pusat Seleksi Akpol.
Akademi Kepolisian (Akpol) di Kota Semarang, Jawa Tengah, punya lokasi keren yang bisa dikunjungi masyarakat umum. Foto: Divisi Humas Polri
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta