SUKABUMI, iNewsSemarang.id – Potret miris dunia pendidikan terekam di wilayah Sukabumi. Sejumlah pelajar Sekolah Dasar (SD) menantang maut agar tetap bisa bersekolah dengan melintasi jembatan gantung yang putus hingga viral di media sosial.
Diketahui, jembatan gantung penghubung Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, menuju ke Kampung Pamoyanan, Desa Bantarpanjang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, terputus akibat terjangan banjir.
Tembok fondasi penahan jembatan yang ambruk, mengakibatkan putusnya salah satu tali kawat seling baja penahan alas jembatan yang terbuat dari besi. Namun karena salah satu tali kawat seling baja masih terikat, sehingga alas jembatan tersebut yang dijadikan pegangan saat melintas.
Informasi yang dihimpun, kejadian ambruknya jembatan gantung tersebut, terjadi sudah lebih dari dua pekan. Para pelajar serta warga setempat harus memutar jalan dengan waktu tempuh hingga 2 jam berjalan kaki untuk menuju ke pusat kegiatan dan keramaian di Kecamatan Jampangtengah.
Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Neglasari, Kecamatan Lengkong, Asri Suardi saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu, saat ini kedua desa yang dihubungkan oleh jembatan gantung tersebut, sudah melakukan musyawarah untuk mencari solusinya.
"(Sekedar) Informasi, mungkin kita iuran (untuk memperbaiki jembatan) per desanya, Desa Bantarpanjang dan Desa Neglasari. Rencana sudah mulai progres pemesanan barang, insyaallah mudah-mudahan bisa segera (diperbaiki)," ujar Asri, Minggu (21/7/2024).
Dia mengatakan, terjangan banjir bandang yang terjadi di aliran Sungai Cikaso melewati Kecamatan Lengkong, membuat sejumlah jembatan gantung ambruk. Tercatat 3 jembatan gantung ambruk termasuk yang terjadi di Desa Neglasari.
Selain itu, warga yang sebagai besar berprofesi sebagai petani, juga ikut terhambat. Para petani keslitan menjual hasil panennya akibat jembatan rusak tersebut.
Editor : Ahmad Antoni