get app
inews
Aa Read Next : Kasus Remaja di Boyolali Tewas Dikeroyok Pesilat, Pemicunya Ternyata Hanya gegara Status WA

Kelompok Silat Keroyok Pekerja Proyek Tol di Semarang, Begini Kronologi dan Pemicunya

Senin, 05 Agustus 2024 | 18:35 WIB
header img
Para tersangka pengeroyokan pekerja proyek tol saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang. (Wisnu Wardhana)

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Sekelompok pemuda dari sebuah perguruan silat kembali berulah. Kali ini mereka melakukan pengeroyokan terhadap pekerja proyek tol Semarang-Demak bernama Yuli Susanto (23).

Aksi pengeroyokan dilakukan di sebuah rumah kontrakan di Pulosari Raya, Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. 

Pemicu kasus pengeroyokan berawal saat korban Yuli yang dinilai para tersangka telah melakukan penghinaan terhadap kelompok silat mereka yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). 

Sebab, Yuli sebelum peristiwa pengeroyokan melakukan siaran langsung TikTok dengan menggunakan kaos bertuliskan Pasukan Anti Kirik (Panatik) dengan gambar anjing dengan garis strip. 

Sontak dari kejadian live tersebut, kelima tersangka yang digawangi Rendi Dafid Saputra (19) menghajar korban di rumah kontrakan tersebut, Sabtu, 27 Juli 2024 sekitar pukul 04.00 WIB.

Rendi yang menghajar korban tak sendiri melainkan dibantu oleh keempat tersangka masing-masing Galih Pandu Kirana warga Jomblang, Candisari, Kota Semarang. 

M Rizal Sahidudin (24) warga Keradenan, Kabupaten Blora. Gravaldi Sutan (23) warga Sendangguwo, Tembalang, dan Shakhih Yudi Ardinata (22) warga Candisari, Purwodadi, Kabupaten Grobogan. 

“Sebelum pengeroyokan kami sempat datangi korban untuk meminta kaos itu secara baik-baik. Sempat tarik-tarikan rebutan kaos tapi tidak jadi kami ambil,” ungkap Yudi Ardinata di Mapolrestabes Semarang, Senin (8/5/2024). 

Karena korban tak mau memberikan kaos itu, dia bersama teman-temannya pergi ke sebuah acara di daerah Ungaran, Kabupaten Semarang. Keesokan paginya, dia menyusul para tersangka lainnya ke rumah kontrakan korban.

 Di saat itulah, korban sudah dianiaya oleh keempat temannya. “Saya hanya nendang punggung, habis itu teman-teman saya suruh bubar,” ujarnya. 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut