get app
inews
Aa Read Next : Mahasiswa Undip Nyalakan 1.000 Lilin, Bentuk Keprihatinan atas Kematian Dokter Aulia Risma 

7 Fakta Dokter Muda PPDS FK Undip Bunuh Diri, Nomor 5 Keluh Kesah Korban Berurusan dengan Seniornya

Kamis, 15 Agustus 2024 | 08:52 WIB
header img
dr. Aulia Risma Lestari (30), dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Undip. (IST)

SEMARANG, iNewsSemarang.id  - Seorang mahasiswi kedokteran ditemukan meninggal bunuh diri di Lempongsari, Kota Semarang. Korban ditemukan di kamar kos pada Senin 12 Agustus 2024 sekira pukul 23.00 WIB.

Korban bernama dr. Aulia Risma Lestari (30), dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Undip. Berikut fakta-faktanya:

1. Korban Menyuntikkan Obat Penenang
Polisi yang melakukan penyelidikan, menemukan sejumlah petunjuk, korban mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat penenang, diduga karena mengalami perundungan. “Wajahnya biru-biru sedikit sama pahanya, seperti orang tidur, posisi miring,” ungkap Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono pada Rabu (14/8/2024).

2. Kamar Kos Terkunci
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kecurigaan kondisi korban berawal dari kekasihnya yang berulangkali menelpon tapi tidak direspons. Kamar kos terkunci dari dalam. “Teleponnya dari pagi (pacarnya) tapi nggak diangkat-angkat, padahal berdering (notifikasi di WhatsApp),” lanjut Kapolsek. 

3. Pintu Kamar Kos Terbuka, Korban Ditemukan Meninggal
Kekasih korban kemudian meminta tolong temannya yang di Semarang untuk mengecek kos lainnya yang berlokasi di wilayah Tembalang. Namun, kondisinya kosong. Akhirnya di kos Lempongsari itu, bersama ibu kos setempat, coba dibuka dengan kunci cadangan namun gagal. Baru setelah memanggil ahli kunci, pintu bisa terbuka dan kondisi korban sudah meninggal dunia. 

4. Polisi Ungkap Penyebab Kematian Korban
Setelah dilakukan olah TKP, melibatkan dokter, Kompol Agus mengatakan penyebab kematiannya adalah obat penenang yang disuntikkan sendiri. “Saya nggak bisa ngomong (menyimpulkan), yang menjelaskan dokter, (keterangannya) obat itu pelemas otot tapi seharusnya lewat infus,” bebernya.

5. Keluh Kesah Korban Singgung Urusan dengan Seniornya
Di kamarnya, dia menyebut ditemukan buku harian korban. Catatannya salah satunya berisi keluh kesah korban, beratnya menjadi mahasiswi kedokteran dan menyinggung urusan dengan seniornya.  “Anak itu sudah minta resign, keterangan dari ibunya, sudah curhat. Kedua (penyebab) mungkin menghadapi seniornya, kan perintahnya (senior) sewaktu-waktu, minta ini, itu, ini, itu, keras,” beber Kompol Agus. 

6. Polisi Lakukan Penyelidikan 
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena  membenarkan penyelidikan terhadap kematian korban berinisial AR yang ditemukan pada Senin (12/8) lalu. "Kita selidiki dulu, karena ada informasi yang bersangkutan sakit," katanya.Sementara dari informasi yang dihimpun, korban meninggal dunia akibat suntikan obat ke tubuhnya.

7. Jadi Korban Perundungan saat Pendidikan
Korban diduga mengakhiri hidup akibat menjadi korban perundungan saat menjalani pendidikan.Terkait dengan perundungan, Kasat Reskrim Andika Dharma Sena mengatakan masih akan mendalami informasi tersebut."Masih kami cek, benar atau tidak," ujarnya.


 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut