KENDAL, iNewsSemarang.id - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kendal Dico M Ganinduto-Ali Nurudin mengurungkan niatnya membawa gugatan sengketa Pilkada Kendal ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN). Kepastian tak dibawanya sengketa Pilkada ke PT TUN disampaikan Dico M Ganinduto dalam keterangan persnya, Kamis (19/9/2024).
Keputusan itu diambil karena rasa cintanya kepada Kendal dan berharap Kendal kondusif dan aman.
"Bedasarkan saran dari senior-senior, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan banding ke PT TUN," kata Dico.
Menurut Dico, keputusan yang diambil bukanlah sebuah keputusan yang mudah, karena langkah yang diambil merupakan bentuk penghormatan bagi proses demokrasi dan kebaikan warga Kendal.
"Saya menghormati keputusan Bawaslu Kendal dan berharap proses demokrasi Pilkada Kendal bisa berjalan dengan baik dan lancar. Dan berjalan kondusif dan aman, sehingga bisa melahirkan pemimpin yang baik bagi Kendal lima tahun ke depan," ucapnya.
Dia juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh elemen masyarakat Kendal dan para senior-seniornya yang telah memberikan support dan dukungan kepadanya.
Ditegaskannya, meski tak membawa sengketa Pilkada ke PT TUN, namun Dico memastikan bahwa dirinya akan tetap berjuang di garis politik dan meneruskan kariernya di dunia politik.
"Saya akan terus berkontribusi, berihtiyar semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Kendal," ujarnya.
Terkait baju yang akan dipakai dalam langkah politiknya akan tetap berwarna kuning atau berubah hijau, Dico mengatakan bahwa dalam Pilkada Kendal dirinya sebagai petahana memang diusung. Dan sebagai kader partai Golkar dirinya belum pernah menyatakan pengunduran diri dari partai berlambang pohon beringin tersebut.
Dico kembali menegaskan bahwa dirinya siap menerima konsekuensi atas keputusan yang diambil berdasarkan saran dan masukan dari berbagai pihak ini. Bahkan, seandainya ada yang membullynya, dia mempersilahkan.
"Menjadi seorang politisi harus siap dibully. Tapi yang perlu dicatat, hanya tokoh-tokoh yang punya nama tinggi yang dibully. Namun, dengan dibully tidak mengkerdilkan namanya, tapi namanya malah semakin naik ke atas," terang Dico
Ditambahkan, keputusan yang diambil ini sebelumnya juga sudah dikomunikasikan ke partai pengusung dan beberapa tokoh yang dianggap seniornya.
Editor : Agus Riyadi