Tantangan lainnya, Ari mengaku harus berkejaran dengan waktu karena visa kunjungan yang didapatkan dari negara yang dilewatinya hanya 1 bulan. Sementara untuk melakukan perjalanan di satu negara membutuhkan waktu yang sama, yakni satu bulanan.
"Jadi, jika sudah mepet waktunya atau misalnya seminggu visanya akan habis, ya saya harus cepat-cepat agar bisa masuk ke negara selanjutnya," sebutnya.
Meski demikian, perjalanan dari Indonesia lalu ke Singapura-Malaysia-Thailand-India-Oman-Uni Emirad Arab selanjutnya ke Saudi Arabia dilaluinya dengan aman.
"Alhamdulillah semua diberi aman. Cuma ban sempat ganti dua kali. Itu ban luar. Ban dalam ganti lebih dari 15 kali karena kebocoran," ungkapnya.
Ari juga menceritakan kisah paling mengesankan yang dialaminya selama perjalan ke Makkah. Kisah itu terjadi di Uni Emirad Arab, tepatnya di wilayah Sa'an yang berada 140 km dari Dubai. Wilayah Sa'an merupakan wilayah yang paling jarang dikunjungi turis atau traveling, sehingga saat dirinya masuk ke wilayah tersebut dan diketahui bersepeda dari Indonesia, maka Ari diperlakukan sangat istimewa.
"Kerajaan di sana sangat antusias saat tahu saya gowes dari Indonesia. Mereka bahkan melakukan penyambutan. Ada majelis untuk makan bareng dan diundang pihak kerajaan. Sampai-sampai saya diberi salam penghormatan berupa cium hidung. Ini adalah bentuk penghormatan mereka. Salam cium hidung seperti ini tidak diberikan ke sembarang orang," jelas Ari.
Disampaikan juga, motivasi dirinya gowes ke Makkah dilakukan karena keterpanggilan jiwanya sebagai seorang muslim agar bisa menunaikan ibadah umroh. Dipilihnya perjalanan menggunakan sepeda karena hal tersebut sama persis dengan hoby yang dimilikinya.
"Di sini saya juga pengen membuktikan bahwa dengan bersepeda sebenarnya kita bisa ke Makkah. Dan Alhamdulillah dikesempatan ini juga mendapatkan support dari pabrik Element, yakni PT Roda Maju Bersama," ungkap Ari.
Editor : Agus Riyadi