Ia menyebut, dalam kegiatan tadi, tidak hanya musik rebana dan gambus, sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan di Semarang turut hadir untuk memberikan dukungan kepada pasangan calon tersebut.
"Kami ingin menampilkan wajah Semarang yang penuh warna, dengan berbagai suku, agama, dan budaya yang bersatu dalam satu tujuan, yaitu membangun kota ini bersama," tambahnya.
Penampilan musik tradisional seperti rebana dan gambus dipilih sebagai simbol penghormatan terhadap budaya lokal.
"Kita harus merawat budaya yang ada di Indonesia, terutama yang ada di Semarang. Musik, baik itu pop, gambus, atau rebana, semuanya mencerminkan kekayaan budaya kita. Inilah Indonesia, inilah Semarang, kota dengan beragam latar belakang yang selalu bisa bersatu," ujar Suhariyanto.
Kehadiran Relawan Semarang Gumuyu yang membawa sentuhan budaya dalam kegiatan politik ini menunjukkan bahwa politik dapat dijalankan dengan damai dan penuh nilai budaya.
Pasangan Agustin-Iswar sendiri tampak bersemangat atas dukungan para relawan dan masyarakat yang turut mengiringi mereka dalam proses penetapan nomor urut di KPU Kota Semarang.
Editor : Maulana Salman