get app
inews
Aa Read Next : Persediaan Pangan dan Energi di Jateng Dijamin Aman Selama Lebaran 2024

Harga BBM, Gas dan Tarif Listrik Merangkak Naik, Dampak Berlarutnya Perang Rusia-Ukraina

Sabtu, 05 Maret 2022 | 13:07 WIB
header img
KSPI saat melakukan aksi menuntut pemerintah menurunkan harga sejumlah kebutuhan pokok awal tahun 2022. Sekarang, perang Rusia-Ukraina akan memperburuk situasi. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Perang Rusia-Ukraina yang belum menampakkan tanda kapan berakhir, akan berdampak pada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tarif listrik, dan inflasi.

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, hal itu terkait dengan posisi Rusia yang merupakan salah satu negara dengan proporsi ekspor komoditas utama terbesar di dunia.

Beberapa komoditas tersebut di antaranya minyak dan gas. Dengan adanya konflik ini, tentu ekspektasi terkait terganggunya distribusi dari komoditas tersebut mengalami peningkatan.

'kanapa itulah kenapa dalam beberapa terakhir harga minyak dan gas mengalami peningkatan disebabkan kekhawatiran permintaan kedua komoditas tersebut tidak dapat dipenuhi secara optimal," ujar Yusuf, kepada MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Sabtu(5/3/2022).

Dia menjelaskan, kenaikan harga minyak pada akhirnya mendorong kenaikan komoditas subtitusi seperti misalnya batubara, yang bisa dijadikan sebagai bahan pengganti energi minyak dan gas.

Hal ini karena banyak negara berpotensi meningkatkan permintaan batubara jika mereka sulit mendapatkan minyak dan gas.

"Maka jika bicara dampak ekonomi global, kita saat ini melihat tren kenaikan harga energi. Jika bicara dampak ke Indonesia, disatu sisi kenaikan harga energi juga bisa memberikan dampak ke penyesuaian harga energi dari perusahaan BUMN seperti PLN dan Pertamina," ujar Yusuf.

Untuk PLN, kenaikan harga batubara akan berpotensi berdampak pada kenaikan ongkos produksi penyediaan listrik. Namun, sambung dia, di sisi lain kenaikan harga energi memberikan efek windfall ke APBN karena penerimaan negara berpotensi terdongkrak dengan pergerakan harga energi saat ini.

"Namun, di sisi yang lain potensi meningkatnya inflasi menjadi lebih tinggi juga semakin membesar. Sehingga ini perlu diimbangi dengan memastikan bantuan pemerintah telah terdistribusi secara baik dan benar," ungkap Yusuf.

Editor : Sulhanudin Attar

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut