SEMARANG, iNewsSemarang.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang terus mendorong keaktifan kelurahan dalam dalam menyusun Profil desa/kelurahan (prodeskel) dan evaluasi perkembangan desa/kelurahan (edeskel).
Ada 177 kelurahan yang didorong aktif Menyusun prodeskel, karena sebagai ujung tombak data berada pada tingkat terbawah yakni desa/kelurahan.
Menurut Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, data pokok berkaitan dengan pemerintah kelurahan ada di profil desa/kelurahan. Maka, penting bagi pemangku wilayah di tingkat kelurahan untuk melengkapi profil masing-masing wilayahnya.
"Bimtek ini sangat penting karena data awal itu diambil dari prodeskel dan edeskel. Bimtek ini menurut saya sangat tepat supaya teman-teman kelurahan secara aktif, dinamis, dan tepat waktu mengisi prodeskel dengan baik," jelasnya usai membuka Bimbingan Teknis Penyusunan Prodeskel dan Pengisian Aplikasi Edeskel, di Balai Kota Semarang, Selasa (22/10/2024).
Dia mengatakan, keaktifan perangkat kelurahan harus terus didorong karena rata-rata wilayah di Indonesia, pemangku wilayah kurang aktif dalam mengisi prodeskel berkaitan dengan pembaharuan data yang bersifat dinamis.
"Perlu ada dorongan semangat supaya teman-teman mampu mengisi profil data dengan baik, terutama data dinamis. Soal data statis bisa. Tapi, yang dinamis kependudukan, mata pencaharian, mutasi kependudukan, ini hal-hal dinamis yang setiap saat harus kita lakukan perbaikan dan penyempurnaan," jelasnya.
Diakuinya, prodeskel memang cukup rinci. Seluruh data kelurahan termuat dalam prodeskel, diantaranya luas tanah, wilayah, demografi penduduk, mata pencaharian, UMKM, dan lainnya.
Editor : Ahmad Antoni