KENDAL, iNewsSemarang.id - Kebakaran yang melanda PT Master Kidz Indonesia di Kawasan Industri Kendal (KIK) sejak pagi sekitar pukul 08.35 WIB hingga pukul 17.00 WIB belum kunjung padam. Petugas pemadam kebakaran masih berjibaku untuk memadamkan kobaran api.
Kondisi ini diungkapkan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto dalam keterangan persnya di Mapolres Kendal, Jumat sore (1/11/2024).
Artanto menyampaikan, kejadian kebakaran di PT Master Kidz Indonesia pertama kali diketahui oleh dua orang karyawan.
"Kedua karyawan ini pertama kali melihat ada kebakaran di lantai 2," katanya.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto didampingi Kapolres dan Wakapolres Kendal saat konferensi pers terkait kebakaran di KIK.(iNews/Agus)
Di lantai dua tersebut, lanjutnya, banyak material yang mudah terbakar, seperti cat dan tinner hingga menyebabkan api cepat membesar. Melihat kondisi demikian, kedua karyawan tersebut lantas melaporkan ke pimpinannya atau HRD.
"Dengan adanya kejadian kebakaran tersebut, kita dari kepolisian Polres Kendal segera menuju ke TKP untuk menetralisir lokasi dan berkoordinasi dengan pemadam kebakaran untuk memadamkan api hingga sore ini," ungkapnya.
"Nanti kalau sudah berhasil dipadamkan dan dilakukan pendinginan, kami akan segera mengirimkan tim labfor untuk mengecek penyebab kebakaran tersebut," imbuhnya.
Dikatakan, pihaknya hingga saat ini belum tahu persis jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.
"Total kerugian belum dihitung karena masih berproses untuk memadamkan api. Untuk korbannya, nihil," tandasnya.
Sebagai informasi, PT Master Kidz Indonesia merupakan sebuah perusahaan dengan produksi permainan anak yang berfokus pada bahan kayu, seperti puzzle, mainan tematik edukasi, hingga mobil-mobilan dan diekspor ke Eropa.
Di lokasi kejadian, Pemkab Kendal telah menerjunkan 6 unit armada pemadam kebakaran dan puluhan petugas pemadam untuk menjinakkan kobaran api.
Kasie Ops Damkar Kendal, Jambari menuturkan kesulitannya dalam memadamkan api. Hal ini disebabkan karena barang-barang yang terbakar merupakan material mudah terbakar. Selain itu, ada juga bahan-bahan kimia lainnya seperti tinner.
"Itu tadi yang sebelah kiri sudah kita padamkan. Sekarang terbakar kembali dan kita padamkan lagi," terangnya.
Hingga berita ini diturunkan, petugas kebakaran masih bekerja keras memadamkan api. Dan kondisi bangunan gedung pabrik sebagian sudah miring hampir roboh.
Editor : Agus Riyadi