“Sebagai ketua Panser Biru, saya hanya mewakili suara teman-teman yang kecewa dengan kondisi PSIS yang saat ini berada di dekat zona degradasi. Kami juga telah mencoba bertemu pihak manajemen PSIS, namun sampai saat ini belum ada tanggapan,” ujarnya.
Performa PSIS Semarang yang terus merosot menjadi keprihatinan dan sorotan tajam suporternya, Panser Biru dan Snex. Kedua kelompok suporter itu kompak menyuarakan keprihatinnya dalam pernyataan sikap yang ditujukan kepada manajemen PSIS.
Pernyataan sikap yang ditandatangani DPP Panser Biru dan DPP Semarang Extreme (Snex) ini dimaksudkan untuk ‘menyelematkan’ tim PSIS agar tak semakin terpuruk di Liga 1 2024/25.
“Kami menuntut adanya komitmen nyata dari manajemen untuk meningkatkan performa tim dan membangun kedekatan dengan suporter. Klub seharusnya secara terbuka merespons kritik dan masukan dari para pendukung yang sangat peduli terhadap perkembangan PSIS Semarang.
Kami berharap manajemen PSIS Semarang dapat mendengar dan merespons tuntutan ini dengan serius demi kemajuan klub dan kebanggaan pendukung. Kegagalan untuk merespons tuntutan ini hanya akan memperburuk citra klub dan memperdalam kekecewaan para suporter. Dengan penuh harapan untuk perubahan,” tulis akun resmi Instagram @panserbiru2001 dan @officialsnex2005.
Konflik Yoyok Sukawi dengan Wareng juga menjadi perhatian Zainal Petir selaku ketua LBH PETIR (Penyambung Tititpan Rakyat) Jateng menyayangkan sikap kurang dewasanya Yoyok Sukawi yang melaporkan Wareng yang dianggap telah melakukan ujaran kebencian melalui medsos.
Editor : Ahmad Antoni