Makki menambahkan, jumlah pejuang di Suriah berlimpah. Selain punya kemampuan berperang, mereka juga loyal dan punya militansi kuat.
“Tidak akan kekurangan pria usia militer yang tangguh dalam pertempuran yang bersedia mempertaruhkan nyawa mereka untuk sedikit keuntungan materi,” kata Makki.
Ini bukan pertama kali pejuang Suriah direkrut untuk bertempur di luar negeri. Turki juga perenah merekrut tentara bayaran Suriah untuk perang lain. Selain itu ada juga Azerbaijan yang membawa mereka untuk berperang melawan Armenia. Negara lainnya yang menggunakan jasa pejuang Suriah adalah Libya.
Bukti baru muncul dari perekrutan pejuang Suriah untuk berperang di Ukraina. Omar Abu Layla, seorang aktivis kelompok pemantau perang DeirEzzor 24 Suriah yang berbasis di Eropa, mengatakan perekrutan dilakukan selama berhari-hari di Provinsi Deir El Zour dekat perbatasan Irak.
Menurut dia, puluhan orang telah mendaftar di provinsi tersebut. Dia mengklaim Rusia menawarkan para relawan bayaran antara 200 hingga 300 dolar AS untuk bertugas sebagai pasukan keamanan di Ukraina selama 6 bulan sekaligus.
Stasiun televisi yang dikelola Kementerian Pertahanan Rusia menayangkan rekaman sekelompok orang bersenjata dan berseragam mengibarkan bendera Rusia dan Suriah serta mengangkat tanda bertuliskan huruf 'Z'. Huruf Z digunakan pada kendaraan lapis baja Rusia di Ukraina.
Ahmad Al Ahmad, seorang aktivis oposisi Suriah, mengatakan Rusia meminta perwira senior Korps Kelima, pejuang Suriah yang didukung Rusia, untuk merekrut pemuda dengan pengalaman pertempuran kota untuk siap diterjunkan ke Ukraina.
Menurut Ahmad, sebanyak 3.000 orang telah mendaftar.
Editor : Agus Riyadi