get app
inews
Aa Text
Read Next : Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Korup 2024 Versi OCCRP, PDIP: Buruk Muka, Cermin Dibelah

Jokowi Kunjungi Kawasan Penanaman Padi Biosalin, Solusi Pangan untuk Wilayah Pesisir Kota Semarang

Sabtu, 18 Januari 2025 | 17:38 WIB
header img
Jokowi Kunjungi Kawasan Penanaman Padi Biosalin di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu, Sabtu (18/1),

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Hembusan angin laut membawa aroma harapan baru bagi masyarakat pesisir kota Semarang. Di tengah tantangan abrasi, intrusi air laut, dan alih fungsi lahan yang mengancam ketahanan pangan, terbentang hamparan hijau padi varietas Biosalin. Inilah bukti nyata inovasi teknologi yang memadukan desalinasi air laut dan pengembangan varietas padi tahan salinitas, yang menjadi oase di tengah kegersangan.

 Dari Air Laut Jadi Air Berkah: Jokowi Saksikan Transformasi Lahan Salin di Semarang

Kunjungan mantan Presiden Joko Widodo ke lokasi pengembangan Biosalin di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu, Sabtu (18/1), menjadi simbol komitmen kuat dalam mendukung pengelolaan lahan salin. Dirinya menyaksikan langsung proses penanaman padi tahan salinitas, meninjau lahan payau yang berhasil dikelola, serta berdialog dengan para petani yang menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Realitas Pesisir Semarang: Tantangan yang Mengancam

Keindahan panorama pantai utara Jawa menyimpan ironi yang mendalam. Masyarakat pesisir Semarang berjuang menghadapi ancaman nyata,

 Pertama , Intrusi Air Laut: Air laut yang menyusup ke daratan mencemari air tanah dan lahan pertanian, mengancam produktivitas dan ketersediaan air bersih. Data Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Mineral Provinsi Jawa Tengah menunjukkan intrusi mencapai 5 kilometer ke daratan.

 Kedua, Abrasi: Garis pantai terkikis ombak dan arus laut, menelan lahan produktif, merusak infrastruktur, dan mengancam tempat tinggal warga. Studi citra satelit menunjukkan Semarang kehilangan rata-rata 1 meter garis pantai setiap tahunnya.

 Ketiga, Alih Fungsi Lahan: Laju pembangunan yang pesat mendorong konversi lahan pertanian menjadi permukiman dan industri. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan lahan pertanian di Semarang berkurang 10% dalam satu dekade terakhir.

 Keempat Tantangan Kemiskinan: Nelayan dan petani menjadi kelompok paling rentan. Penurunan hasil tangkapan, gagal panen, dan kerusakan infrastruktur memperburuk kondisi ekonomi dan memperkuat lingkaran setan kemiskinan.

Biosalin: Merajut Asa, Membangun Masa Depan

Di tengah tantangan yang kompleks, teknologi Biosalin hadir sebagai solusi terpadu:

 Pertama, Desalinasi Air Laut: Teknologi osmosis terbalik mengubah air laut menjadi air tawar untuk irigasi dan kebutuhan air bersih masyarakat, layaknya “mata air” baru yang menghidupkan lahan kering.

 Kedua, Padi Biosalin: Varietas padi tahan salinitas, seperti Biosalin 1 dan 2, dikembangkan melalui riset panjang dan mampu tumbuh optimal di lahan dengan kadar garam tinggi.

 

Implementasi dan Dampak: Kisah Sukses Mangunharjo

Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, menjadi saksi keberhasilan program Biosalin. Panen perdana padi Biosalin 1 dan 2 pada Oktober 2024 lalu menorehkan sejarah baru, meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani.

Kolaborasi Pentahelix: Kunci Keberhasilan

Keberhasilan Biosalin merupakan buah manis sinergi pentahelix antara Pemerintah Kota Semarang, BRIN, BRIDA, akademisi, pelaku usaha, masyarakat lokal, dan juga media.

Tantangan ke Depan: Menuju Implementasi Optimal

Program Biosalin masih menghadapi beberapa tantangan:

Biaya Operasional: Dibutuhkan skema pembiayaan inovatif untuk menekan biaya operasional teknologi desalinasi. Kerja sama Pemkot Semarang dan BRIN untuk menciptakan bibit padi berkelanjutan dengan pola tanaman bibit masif dan tersistem menjadi solusi strategis agar harga bibit terjangkau.

Adaptasi Masyarakat: Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola teknologi Biosalin menjadi kunci. Pelatihan dan pendampingan intensif pun diperlukan.

Kelestarian Lingkungan: Penerapan teknologi Biosalin harus memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan ekosistem pesisir. Kajian dan monitoring berkala perlu dilakukan.

Kunjungan Joko Widodo: Dorongan Semangat untuk Ketahanan Pangan Nasional

Kunjungan mantan Presiden Joko Widodo menjadi momentum penting, menunjukkan dukungan nyata terhadap inovasi yang berpihak pada ketahanan pangan nasional dan peningkatan kesejahteraan petani di tengah tantangan perubahan iklim.

Program Biosalin adalah bukti nyata bahwa kita dapat merajut asa di tengah ganasnya laut, membangun masa depan yang lebih baik. Melalui kolaborasi dan inovasi berkelanjutan, teknologi ini diharapkan membawa perubahan nyata bagi masa depan daerah pesisir Indonesia, mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaya tahan.

Editor : Maulana Salman

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut