Kakanwil DJP Jateng I: Program MBG Berhasil Tingkatkan Permintaan Pembuatan NPWP Baru
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/04/b311c_nurbaeti-djp.jpg)
SEMARANG, iNewsSemarang.id – Kepala Kanwil DJP JawaTengah I Nurbaeti Munawaroh mengatakan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) berhasil meningkatkan permintaan pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) baru di Jawa Tengah.
“Untuk mendukung percepatan pelayanan dan edukasi perpajakan, kelas-kelas pajak khusus bagi Wajib Pajak baru dari program MBG terus digelar,” katanya dalam siaran pers yang diterima 1 Februari 2025.
Menurut Nurbaeti, langkah ini diharapkan tidak hanya menambah jumlah Wajib Pajak, tetapi juga meningkatkan tingkat kepatuhan mereka terhadap kewajiban perpajakan.
Kebijakan fiskal jangka pendek pada APBN 2025 berfokus pada pendidikan bermutu, kesehatan berkualitas, penurunan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang akan diarahkan pada hilirisasi, transformasi hijau, ekonomi kreatif, kewirausahaan, penguatan SDM, serta inklusivitas kesejahteraan.
APBN 2025 di Jawa Tengah telah dialokasikan sebesar Rp105,72 triliun dengan porsi TKD sebesar 66,60% dari total alokasi.
Terjadi peningkatan pada Belanja TKD sebesar 2,09% menjadi Rp70,41 triliun pada komponen DAU dan DBH.
Hal ini diharapkan mampu mendorong optimalisasi pembangunan daerah di Jawa Tengah, termasuk mendukung fokus kebijakan fiskal 2025.
Dalam rangka efisiensi belanja, Presiden telah mengeluarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja APBN dan APBD.
Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah diminta melakukan efisiensi pada beberapa jenis belanja yang ditentukan.
Tujuan kebijakan ini adalah untuk mengoptimalkan alokasi anggaran dan mendukung pembangunan yang lebih produktif.
Kinerja APBN 2024 tetap sehat dan kredibel dalam memberikan fondasi yang kuat bagi keberlanjutan pembangunan di Jawa Tengah.
Dengan modal tersebut, pemerintah optimis dapat menjalankan APBN 2025 dengan baik, dengan terus mengantisipasi dampak dinamika global terhadap perekonomian Jawa Tengah.
Sementara itu, angka pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) pada Triwulan III 2024 mencatatkan nilai positif sebesar 4,93% (yoy) dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2024 sebesar 73,87.
Sementara laju inflasi Desember 2024 tercatat sebesar 0,57% (mtm) naik jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,26% (mtm).
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Jawa Tengah turut menunjukkan optimisme (>100) sebesar 139,7 (mtm) dan lebih tinggi daripada IKK Nasional sebesar 127,7 (mtm).
Pada sisi lain, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2024 mencatatkan optimis dengan nilai 112,98, naik dibanding bulan sebelumnya. Begitu pula Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 101,41 yang juga naik dibanding bulan sebelumnya.
Kondisi tersebut menunjukkan daya tukar dari harga-harga produk pertanian maupun perikanan di Jawa Tengah tetap terjaga dengan baik.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Jawa Tengah Tri Wahyuningsih Retno Mulyani mengungkapkan melalui pengelolaan APBN, pemerintah turut menciptakan dan mendukung program pemberdayaan ekonomi berbasis kerakyatan pada UMKM dengan memberikan program pembiayaan kredit pemerintah yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit Ultra Mikro (UMI).
“Sampai dengan 31 Desember 2024, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp48,62 triliun (tumbuh 11,13%, yoy) untuk 956 ribu debitur yang didominasi pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan penyaluran terbanyak di Kabupaten Pati sebesar Rp2,91 triliun,” kata Tri Retno melalui siaran pers.
Dia menambahkan realisasi penyaluran UMI mencapai Rp 1,44 triliun (tumbuh 17,09%, yoy) untuk 309 ribu debitur yang didominasi sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan terbanyak di Kabupaten Brebes sebesar Rp104,30 miliar.
Editor : Ahmad Antoni