Lontong Cap Go Meh, Perpaduan Masakan Khas Indonesia-Tionghoa yang Disajikan 15 Hari Setelah Imlek
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/12/33c81_lontong-cap-go-meh.jpg)
JAKARTA, iNewsSemarang.id - Cap Go Meh dirayakan umat Tionghoa setiap 15 hari setelah Tahun Baru Cina atau Imlek dan disambut dengan penuh suka cinta.
Perayaan Cap Go Meh tahun ini jatuh pada 12 Februari 2025. Tradisi Cap Go Meh selalu identik dengan makanan Lontong Cap Go Meh.
Seperti namanya, lontong ini menjadi santapan khas umat Tionghoa di perayaan Cap Go Meh. Tak cuma karena lezat, Lontong Cap Go Meh pun dianggap sebagai makanan khas Imlek yang juga membawa keberuntungan. Lantas, seperti apa sejarah dari Lontong Cap Go Meh? Berikut informasinya melansir Indonesia Travel, Selasa (11/2/2025).
Lontong Cap Go Meh merupakan perpaduan masakan khas Indonesia dan Tionghoa. Hidangan ini begitu legendaris dan biasa disantap 15 hari setelah perayaan Imlek. Seperti namanya, makanan ini menghidangkan menu utama lontong dengan kuah spesial dan rasanya yang khas. Isi Lontong Cap Go Meh pun meliputi labu siam, telur, hingga udang.
Masyarakat Tionghoa biasa menambahkan kondimen lain yang khas yakni opor ayam, sambal hingga bubuk koya. Kondimen tersebut tentu menambah kelezatan dan perpaduan dari sajian nusantara dan Tiongkok.
Selain itu, Lontong Cap Go Meh juga memiliki banyak makna sehingga jadi salah satu menu paling penting setelah perayaan Imlek. Makanan ini dianggap sebagai masakan yang membawa keberuntungan. Makanan ini juga merupakan wujud asimilasi atau semangat pembaruan antara kaum pendatang Tionghoa dan penduduk Jawa.
Nama Lontong Cap Go Meh sendiri, memiliki sejarah yang melegenda sejak tahun ketika Sam Poo Kong atau yang lebih dikenal dengan Laksamana Zheng He pertama kali menginjakkan kaki di Semarang Jawa Tengah.
Editor : Ahmad Antoni