Gus Miftah Beri Beasiswa Remaja Yatim di Pati yang Viral Curi Pisang demi Adik karena Kelaparan

JAKARTA, iNewsSemarang.id – Kisah pilu remaja yatim piatu ditangkap warga usai kedapatan mencuri empat tandan pisang di Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dia ditelanjangi dan diarak warga hingga videonya viral di media sosial.
Remaja berinisial AAP (17) itu nekat mencuri empat tandan pisang karena kelaparan dan ingin memberi makan adiknya. Namun, alih-alih mendapat belas kasihan, AAP justru dipermalukan warga dengan cara ditelanjangi dan diarak keliling.
Tragedi memilukan ini menarik perhatian banyak pihak, salah satunya Gus Miftah, pendiri Yayasan Pondok Pesantren Ora Aji. Melalui perwakilannya, Dwi Yudha Danu, Gus Miftah langsung memberikan bantuan finansial kepada AAP dan adiknya.
"Saya terenyuh melihat video itu. Anak yatim piatu mencuri karena lapar adalah realitas yang menyedihkan. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi di negeri ini," ujar Dwi Yudha Danu dikutip Minggu (23/2)/
Gus Miftah mengecam tindakan warga yang mempermalukan AAP. Sebagai bentuk kepedulian, ia memberikan bantuan uang puluhan juta untuk kebutuhan hidup AAP dan adiknya. Tidak hanya itu, Gus Miftah juga menyiapkan beasiswa pendidikan hingga kuliah, agar keduanya memiliki masa depan yang lebih baik.
"Kami memberikan bantuan santunan dan memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Anggaran pastinya tidak bisa disebutkan, tetapi beasiswa ini akan membantu mereka sampai lulus kuliah," jelas Dwi Yudha Danu.
Selain itu, AAP yang sebelumnya putus sekolah juga akan dibantu untuk melanjutkan pendidikannya di Pesantren Ora Aji, tempat di mana ia bisa mendapatkan ilmu dan bimbingan yang lebih baik.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama anak-anak yatim yang hidup dalam keterbatasan.
Gus Miftah berharap tidak ada lagi anak di Indonesia yang harus putus sekolah hanya karena masalah biaya. "Jangan sampai ada anak-anak yang kehilangan masa depan hanya karena pendidikan tidak bisa diakses," tegasnya.
Gus Miftah juga berharap pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto lebih memperhatikan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
"Semoga di era Presiden Prabowo, tidak ada lagi anak negeri yang putus sekolah karena biaya. Pendidikan adalah kunci membangun generasi yang lebih baik," ujarnya.
Gus Miftah berharap AAP bisa bangkit dan tidak mengulangi perbuatannya di masa depan. Langkah ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat, yang menilai bahwa bantuan tersebut tidak hanya menyelesaikan masalah jangka pendek, tetapi juga memberikan harapan baru bagi AAP dan adiknya.
Editor : Ahmad Antoni