Kepala Daerah Ikut Retreat di Akmil Magelang, Pentingkah? Ini Kata Pakar Hukum dan Pemda

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pemerintahan Prabowo-Gibran telah melaksanakan dua kali retreat yakni pada masa Retreat Kabinet Merah Putih dan retreat Kepala Daerah.
Retret Kepala Daerah saat ini sedang dilaksanakan di Akademi Milter (Akmil) Magelang, sama seperti retret Kabinet merah putih pada bulan Oktober lalu. Retret Kepala Daerah kali ini dilaksanakan 21-28 Februari 2025 di Akmil Magelang.
Tradisi retreat ini baru dibangun di era Pemerintahan Prabowo-Gibran. Retreat, secara etimologis, kata "retret" berasal dari bahasa Latin retretus, yang berarti "menarik diri" atau "mundur sementara".
“Dalam tradisi spiritual, retret diberi makna untuk jeda dari segala aktivitas guna merenung, memulihkan energi batin, dan memperbarui fokus hidup dengan tujuan introspeksi diri dan pencarian makna spiritual,” jelas Pakar Hukum dan Pemerintahan Daerah, Andina Elok Puri Maharani, dalam keterangannya, Minggu (23/2).
Dalam konteks kepemimpinan kepala daerah, kata dia, retreat penting untuk memantapkan jiwa leadership dan menanamkan rasa cinta tanah air serta semangat untuk membangun daerahnya.
“Pada perspektif profetik, retret akan memberikan ruang meditasi bagi seorang pemimpin untuk merenung arti kepemimpinan yang sebenarnya. Kepemimpinan profetik yakni kepemimpinan yang melibatkan pertalian antara dunia dan akhirat. Sehingga kepempimpinan profetik akan melakukan aktivitas yang tidak bertentangan dengan hukum agama dan hukum nasional,” ujarnya.
Menurutnya, aktivitas retret ini sejalan dengan konsep indoktrinasi kepemimpinan, agar jiwa kepemimpinan Kepala Daerah lebih terarah.
Kegiatan retret ini setidaknya meliputi latihan fisik, materi dan wawasan kepemimpinan dan aktivitas rohani. Selama 7 hari kepala daerah ditempa untuk menjadi pemimpin yang tangguh dan bertanggung jawab. Retreat diadakan diawal kepemimpinan untuk persiapan sebelum Kepala Daerah mulai bekerja.
Editor : Ahmad Antoni