Al-Qur'an surah Al-An‘ām/6 ayat 162
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.
Tafsir Tahlili
(162) Dalam ayat ini Nabi Muhammad, diperintahkan agar mengatakan bahwa sesungguhnya sholatnya, ibadahnya, serta semua pekerjaan yang dilakukannya, hidup dan matinya adalah semata-mata untuk Allah Tuhan semesta alam yang tiada sekutu bagi-Nya. Itulah yang diperintahkan kepadanya.
Rasul adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah dalam mengikuti dan mematuhi semua perintah dan larangan-Nya.
Dua ayat ini mengandung ajaran Allah kepada Muhammad, yang harus disampaikan kepada umatnya, bagaimana seharusnya hidup dan kehidupan seorang muslim di dalam dunia ini.
Semua pekerjaan shalat dan ibadah lainnya harus dilaksanakan dengan tekun sepenuh hati karena Allah, ikhlas tanpa pamrih. Seorang muslim harus yakin kepada kodrat dan iradat Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah-lah yang menentukan hidup mati seseorang.
Oleh karena itu seorang muslim tidak perlu takut mati dalam berjihad di jalan Allah dan tidak perlu takut hilang kedudukan dalam menyampaikan dakwah Islam, amar ma‘ruf nahi munkar.
Ayat ini selalu dibaca dalam salat sesudah takbiratul ihram sebagai doa iftitah kecuali kata: اوّل المسلمين diganti dengan من المسلمين
Salah satu tugas utama manusia diciptakan Allah adalah sebagai Abdullah/ hamba Allah. Karakter hamba Allah SWT adalah beribadah sepanjang waktu, patuh, tunduk, taat, ikhlas, menyerahkan diri kepada kehendak Allah Dzat Yang Maha Mengatur dan Maha meneliti setiap amal manusia.
والله المستعان واعلم.
اللهم ارحمنا بالقران الكريم.
I'dad:
Dr. H. Ismail SM, Dosen FST UIN Walisongo Semarang/ Pengurus MUI Kota Semarang.
Editor : Miftahul Arief