Sadis! 10 ABK Bunuh Kakak Adik Nakhoda Kapal di Perairan Karimunjawa, Mayat Dibuang ke Laut

JEPARA, iNewsSemarang.id –Sadis! Sebanyak 10 anak buah kapal (ABK) membunuh kakak adik nakhoda kapal cumi di Karimunjawa, Jepara. Pelaku kini telah diamankan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Jateng.
Kedua korban pembunuhan berasal Indramayu, Provinsi Jawa Barat yakni, Anton dan Kunedi. Anton merupakan nakhoda KM Vizz Jaya 2 GT 30. Sedangkan Kunedi selaku kepala kamar mesin.
Insiden pembunuhan sadis diduga terjadi di Perairan Karimunjawa, Jepara, Provinsi Jateng, Rabu 26 Maret 2025. Jasad kedua korban dibuang di laut dan hingga kini belum ditemukan.
Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum (Gakkum) Ditpolairud Polda Jateng AKBP Daryanto mengatakan, para tersangka pembunuhan kedua nakhoda kapal itu sudah ditangkap di lokasi berbeda. “Ya, sudah ditangkap. Mereka sudah kita tahan,” katanya, Rabu (30/4/2025).
Identitas ke-10 tersangka yakni, IF (35) warga Koja, Jakarta Utara; MIH (19) warga Serang, Banten; H (23) warga Babelan, Bekasi; YDM (29) warga Nagreg, Bandung; FP (35) warga Koja, Jakarta Utara. Selain itu, RAS (23) warga Indramayu, Jabar; AW (22) warga Sumedang, Jabar; MRF (26) warga Cakung, Jakarta Timur; AS (51) warga Cilincing, Jakarta Utara; dan MF (21) warga Paseh, Bandung.
Informasi yang dihimpun, kedua korban bersama 10 ABK lain berlayar dari Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara pada 27 Februari 2025. Mereka berlayar mencari ikan hingga Kalimantan.
Daryanto mengatakan, kasus pembunuhan kedua korban telah dilaporkan kerabatnya, Diyana (36), Rabu 23 April 2025.
“Kerabat korban menyebut pada 27 Februari itu, Anton menghubunginya lewat video call WA mengabarkan berangkat berlayar,” ujar Daryanto, Rabu (30/4/2025).
Pada perkembangannya, baik Anton maupun Kunedi tidak bisa dihubungi. Diyana sempat berkomunikasi kepada pemilik kapal, setelah dilacak kapal tersebut terdampar di Perairan Karimunjawa Jepara.
Komunikasi terakhir terjadi pada 27 Maret 2025 sekira pukul 03.00 WIB, Anton mengabarkan akan makan sahur. “Dua hari kemudian hilang kontak,” kata dia.
Daryanto mengungkapkan, laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan mengecek kapal di Karimunjawa, Jepara. Hasilnya, kapal tersebut yang bermanifest 12 orang, ternyata ketika diperiksa TNI AL dan polisi, hanya 10 ABK. “Pihak keluarga ikut melakukan pencarian di sana,” ujar Diyana.
Dari pemeriksaan 10 ABK, kata dia, terungkap kedua korban dibunuh dan jasadnya dibuang ke laut. “Pengakuan para tersangka, sebelum terjadi pembunuhan sempat cekcok sampai terjadi pemukulan. Mayat keduanya lalu dibuang ke laut,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni