Peternakan Kambing Jadi Alternatif Dukung Ketahanan Pangan, Sarif Abdillah Libatkan Masyarakat

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Peternakan kambing dan domba memiliki potensi besar sebagai alternatif strategis untuk mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Jawa Tengah.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, dibandingkan dengan peternakan sapi, bisnis kambing jauh lebih terjangkau dari sisi investasi dan lebih mudah dikembangkan di lingkungan rumah tangga.
“Bisnis kambing dan domba ini, investasinya lebih kecil dibandingkan sapi. Sesudah itu, masyarakat itu kandangnya cukup di belakang rumah, bisa memelihara 5 hingga 7 ekor," ungkapnya, Selasa (27/5).
Dengan pelibatan masyarakat secara langsung dalam program peternakan, kata Sarif, maka manfaat ekonomi dapat dirasakan lebih luas dan berkelanjutan.
“Sehingga, betul-betul rakyatnya juga, dapat memperoleh hasil, program pemerintah juga berjalan,” terang politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Atas dasar itu, Sarif mendorong pemerintah daerah lebih aktif membina petani dalam pengembangan ternak kambing, terutama dalam skala kecil yang bisa diakses masyarakat luas.
“Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung program protein hewani berbasis kerakyatan,” sebut legislator dari daerah pemilihan (dapil) Cilacap dan Banyumas ini.
Sarif pun menilai, konsumsi daging kambing memiliki basis budaya yang kuat di masyarakat Indonesia, termasuk Jawa Tengah. “Kita terkenal dengan gulai kambing, sate kambing,” terangnya.
Data Dinas Peternakan Jateng pada 2024 lalu, populasi kambing di provinsi ini sebanyak 3.747.610 ekor, atau 20,19% dari total nasional. Adapun populasi domba sebanyak 2.288.826 ekor, atau 16,28% dari total nasional.
Sarif mengakui, beberapa daerah di Jawa Tengah sudah mengembangkan pertenakan kambing. Dia mencontohkan, di Kabupaten Cilacap ada kambing Jawa Randu, adapula kambing etawa di Purworejo, maupun Wonosobo.
“Dengan dukungan pemerintah, dan potensi yang besar, peternakan kambing bisa diharapkan mampu memenuhi kebutuhan domestik dan bahkan menembus pasar ekspor. Langkah ini tidak hanya mendukung perekonomian, tetapi juga kemandirian pangan nasional,” tegasnya.
Editor : Arni Sulistiyowati