get app
inews
Aa Text
Read Next : Bitcoin Pizza Day 2025: BTC Resmi Cetak All Time High, Pajak dan Regulasi Jadi Sorotan

Harga Bitcoin Turun dari Puncaknya, Investor Diimbau Tetap Tenang

Senin, 02 Juni 2025 | 21:10 WIB
header img
ilustrasi Bitcoin. (IST)

JAKARTA, iNewsSemarang.idBitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan pasar dengan posisi harga yang tengah berada di titik krusial setelah mencatat rekor tertinggi baru di level US$111.900 beberapa waktu lalu, namun kini mengalami koreksi turun ke sekitar US$105.000 hingga 30 Mei 2025.

Koreksi ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan jual yang dipicu oleh aksi ambil untung dan kekhawatiran pasar terhadap data ekonomi makro global, khususnya inflasi Amerika Serikat dan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed.

Kapitalisasi pasar kripto global juga mengalami tekanan, tercatat turun lebih dari 1,7% dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar aset kripto global saat ini tercatat sebesar $3,32 triliun, mengalami penurunan sebesar 1,97% dalam 24 jam terakhir, dengan volume perdagangan harian mencapai $145,13 miliar.


Vice President INDODAX, Antony Kusuma. (IST)

“Fluktuasi seperti ini merupakan bagian alami dari dinamika pasar kripto yang sangat reaktif terhadap sentimen global. Ketika harga menyentuh titik tertinggi historis, wajar bila terjadi aksi ambil untung. Namun penting untuk dipahami bahwa koreksi jangka pendek tidak selalu mencerminkan pelemahan fundamental Bitcoin,” kata Vice President INDODAX, Antony Kusuma dalam keterangan, Senin (2/6).

Antony menjelaskan bahwa dalam siklus pasar kripto, pergerakan tajam baik naik maupun turun sering kali membuka peluang strategis bagi investor yang disiplin dan memiliki perspektif jangka panjang.

“Para investor untuk memanfaatkan momentum ini sebagai waktu evaluasi ulang portofolio apakah sudah sesuai dengan profil risiko, dan apakah strategi yang dijalankan sudah mempertimbangkan aspek manajemen risiko. Di tengah kondisi seperti ini, pendekatan rasional, bukan emosional, adalah kunci,” ujarnya.

Level harga antara US$100.000 hingga US$104.000 saat ini menjadi area yang banyak dipantau oleh investor, karena dianggap sebagai zona akumulasi potensial. Jika tekanan jual berlanjut dan harga menyentuh level ini, ada potensi rebound yang bisa terjadi.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut