Catat! Luhut Janji Sediakan 67.000 Lowongan Kerja Baru di 2025

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menjanjikan akan ada sebanyak 67.000 lapangan kerja baru yang tersedia sebelum akhir 2025. Hal itu disampaikannya saat merespons terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di berbagai sektor, terutama di industri tekstil baru-baru ini.
“PHK memang sedang terjadi dalam skala besar, terutama di sektor tekstil. Tapi kami melihat tren positif ke depan, dengan masuknya investor baru, akan tercipta sekitar 67 ribu pekerjaan baru sampai akhir tahun ini,” ujar Luhut dalam acara Indonesia-China Investment (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (12/6/2025).
Luhut menjelaskan bahwa salah satu pendorong utama pembukaan lapangan kerja ini adalah masuknya investasi dari sejumlah perusahaan asal China. Menariknya, alih-alih membangun di kawasan ekonomi khusus, perusahaan-perusahaan ini memilih mendirikan pabrik di kota-kota kecil di Indonesia.
Alasan pemilihan lokasi ini, menurut Luhut, berkaitan dengan pertimbangan budaya dan strategi bisnis perusahaan tersebut. “Mereka lebih suka lokasi-lokasi di luar kawasan industri besar karena konon sesuai dengan kepercayaan dan fengshui mereka,” kata Luhut.
Beberapa perusahaan bahkan disebut mampu mempekerjakan hingga 10 ribu tenaga kerja dalam satu kota kecil.
Salah satu wilayah yang dinilai siap menampung investasi ini adalah Jawa Tengah. Menurut Luhut, daerah ini memiliki infrastruktur yang cukup mendukung untuk sektor manufaktur, khususnya industri garmen dan tekstil.
“Banyak yang bilang industri pakaian dan garmen sedang lesu, tapi kami melihat kebalikannya. Beberapa investor dari China justru tertarik masuk ke daerah-daerah seperti Jawa Tengah untuk membangun pabrik,” jelasnya.
Pemerintah berharap, masuknya investasi dari luar negeri bisa menjadi angin segar bagi perekonomian nasional, terutama dalam menanggulangi dampak PHK massal yang sedang terjadi. Jika benar terealisasi, 67 ribu lowongan kerja baru ini bisa menjadi peluang bagi ribuan pekerja untuk kembali masuk ke dunia kerja.
Editor : Arni Sulistiyowati