get app
inews
Aa Text
Read Next : Reaksi Keras Korea Utara usai Amerika Serikat Serang Fasilitas Nuklir Iran

Gawat! Konflik Iran vs Israel Bisa Picu Perang Dunia III

Sabtu, 14 Juni 2025 | 05:30 WIB
header img
Drone-drone Iran mendekati Israel sebagai pembalasan (Foot: AP)

TEHERAN, iNewsSemarang.id Konflik antara Iran dan Israel berpotensi terjadinya Perang Dunia III. Serangan udara Israel menyasar sejumlah fasilitas strategis milik Iran menjadi awal konfrontasi terbuka yang sangat dikhawatirkan banyak pihak.

Serangan Israel ini, yang menargetkan situs nuklir di Natanz dan pos komando Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), langsung dibalas Iran dengan peluncuran ratusan drone dan rudal ke wilayah Israel.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah ketegangan keduanya, konflik ini berlangsung terbuka dan langsung, tidak lagi terbatas pada perang proksi di negara-negara ketiga.

Perang Terbuka Pertama Iran vs Israel

Sebelumnya, kedua negara lebih sering berkonflik lewat dukungan terhadap kelompok milisi seperti Hezbollah, atau melalui sabotase dan serangan siber.

Tapi kali ini, rudal dan drone benar-benar diluncurkan langsung dari satu negara ke negara lain, membuat dunia bertanya-tanya: akankah ini menjadi awal dari perang yang lebih luas?

Konflik ini dengan cepat menyebar ke kawasan regional. Negara-negara seperti Yordania, Arab Saudi, dan Irak harus bersikap waspada karena beberapa rudal Iran melintasi wilayah udara mereka, memicu respons pertahanan dari negara-negara itu.

Amerika Serikat pun langsung memperkuat kehadiran militernya di Timur Tengah sebagai bentuk dukungan terhadap Israel.

Kapal induk, jet tempur, dan sistem pertahanan rudal digeser mendekati kawasan untuk mencegah perluasan konflik lebih lanjut.

Keterlibatan AS Picu Reaksi Rusia dan China

Jika satu kesalahan taktis atau insiden terjadi yang menyentuh kepentingan langsung negara-negara besar, konflik bisa meningkat ke skala global. Inilah yang mendorong banyak pihak menyebut situasi ini sebagai "pra-Perang Dunia III".

Dampaknya tak hanya militer, tapi juga geopolitik dan ekonomi global. Harga minyak dunia melonjak tajam karena Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur strategis pengiriman energi dunia.

Pasar saham global pun langsung terguncang, dari Asia hingga Eropa dan Amerika. Ketakutan terhadap krisis energi dan inflasi membuat negara-negara berkembang sangat rentan terhadap dampak domino ekonomi dari konflik ini.

Krisis Pasokan, Ketakutan Investor dan Inflasi

Krisis pasokan, ketakutan investor, dan inflasi yang mungkin semakin tinggi bisa memukul negara-negara yang sudah mengalami pemulihan pasca pandemi dan perang Ukraina. Yang juga membuat konflik ini begitu rumit adalah struktur kekuatan asimetris antara kedua negara.

Israel memiliki teknologi militer dan sistem pertahanan tercanggih, termasuk Iron Dome dan rudal balistik jarak jauh, serta diduga memiliki senjata nuklir.

Di sisi lain, Iran memiliki jaringan milisi bersenjata di banyak negara, mulai dari Lebanon, Suriah, Irak hingga Yaman. Iran bisa melakukan tekanan ke Israel dari berbagai arah, tanpa harus menyerang langsung dari wilayahnya sendiri.

Diplomasi Sangat Sulit Dilakukan

Ketimpangan ini membuat pertempuran menjadi sulit ditebak dan memperbesar potensi penyebaran ke banyak front.

Meski ketegangan sangat tinggi, dunia belum kehilangan harapan. Negara-negara seperti Qatar, Oman, dan Swiss mencoba menjadi mediator di belakang layar.

PBB menggelar sidang darurat, dan sebagian pemimpin dunia menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin.

Namun, suasana politik domestik di kedua negara mendorong pemimpin mereka untuk "tampil kuat" di mata rakyat, yang membuat diplomasi sangat sulit dilakukan dalam waktu dekat.

Konflik Geopolitik Pukul Kehidupan Rakyat Sipil

Baik Iran maupun Israel merasa tidak bisa mundur tanpa kehilangan muka atau kredibilitas nasional. Di jalanan Teheran dan Tel Aviv, suasana mencekam. Sirine serangan udara menjadi hal biasa.

Warga Iran mengungsi ke pegunungan, sementara warga Israel mengungsi ke bunker dan daerah selatan. Sekolah ditutup, pasar kosong, dan masyarakat hidup dalam ketakutan akan serangan susulan. Dunia kembali menyaksikan bagaimana konflik geopolitik memukul kehidupan rakyat sipil yang tidak bersalah.

Semua ini menciptakan gambaran kelam tentang masa depan dunia jika konflik tidak dihentikan. Banyak yang mengingatkan Perang Dunia I juga dimulai dari serangkaian salah langkah dan ego nasionalisme. 
 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut