get app
inews
Aa Text
Read Next : Keutamaan dan Amalan Malam Nuzulul Quran bagi Umat Islam

Kapan Tahun Baru Islam 2025? Berikut Jadwal, Sejarah dan Maknanya

Kamis, 19 Juni 2025 | 08:05 WIB
header img
ilustrasi sejarah 1 Muharram Tahun Baru Islam. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNewsSemarang.id – Kapan Tahun Baru Islam 2025? Pertanyaan ini selalu mengemuka jelang pergantian tahun Hijriah, terutama bagi umat Islam yang ingin mempersiapkan diri menyambut momen sakral ini.

Tahun Baru Islam 2025, yang juga disebut 1 Muharram 1447 Hijriah, diprediksi akan jatuh pada hari Jumat tanggal 27 Juni 2025. 

Tanggal ini sudah ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Kalender dan Penetapan Tanggal Tahun Baru Islam 2025

Kalender Hijriah adalah kalender lunar yang didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi, sehingga tanggal-tanggal penting dalam kalender ini bergeser setiap tahunnya jika dibandingkan dengan kalender Masehi. 

Tahun Baru Islam selalu diperingati pada tanggal 1 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Pada tahun 2025, 1 Muharram 1447 H jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025 menurut kalender resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Namun, menurut kalender Islam global, tanggal ini bisa jatuh sehari lebih awal, yaitu Kamis, 26 Juni 2025, tergantung pada penampakan hilal (bulan sabit).

Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 27 Juni 2025 sebagai hari libur nasional Tahun Baru Islam 1447 H tanpa adanya cuti bersama. Hal ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah dan refleksi spiritual tanpa terganggu oleh aktivitas kerja.

Sejarah dan Makna Tahun Baru Islam

Tahun Baru Islam menandai peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hijrah ini bukan hanya perpindahan fisik, tetapi juga simbol perubahan besar dalam perjalanan dakwah Islam dan pembentukan komunitas Muslim yang mandiri dan berdaulat.
 
Oleh karena itu, Tahun Baru Islam menjadi momentum untuk introspeksi diri, meningkatkan keimanan, dan memperbaiki amal ibadah. Berbeda dengan perayaan Tahun Baru Masehi yang cenderung meriah dan penuh hiburan, Tahun Baru Islam lebih menekankan pada nilai spiritual dan refleksi. 

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik, seperti berdoa, membaca Al-Qur’an, dan melakukan puasa sunnah, terutama di bulan Muharram yang merupakan salah satu bulan mulia dalam Islam.

Amalan dan Tradisi di Bulan Muharram

Bulan Muharram memiliki keistimewaan tersendiri dalam kalender Islam. Salah satu hari penting adalah 10 Muharram yang dikenal sebagai Hari Asyura. 

Pada hari ini, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan pahala. Puasa Asyura juga dianggap sebagai bentuk syukur dan pengampunan dosa dari Allah SWT.

Selain puasa, bulan Muharram juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak dzikir, sedekah, dan memperbaiki hubungan sosial. Amalan-amalan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT menjelang tahun baru Hijriah.

Libur Tahun Baru Islam 2025 di Indonesia

Sebagai hari libur nasional, Tahun Baru Islam 2025 memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk merayakan dan menghayati makna hijrah. Libur ini jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025, sehingga berpotensi menciptakan long weekend yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan maupun keluarga.

Namun, pemerintah tidak menetapkan cuti bersama untuk Tahun Baru Islam, berbeda dengan hari besar keagamaan lain seperti Idul Fitri. Hal ini menunjukkan bahwa perayaan Tahun Baru Islam lebih bersifat religius dan reflektif, bukan sekadar liburan atau perayaan besar.

Kapan Tahun Baru Islam 2025? Jawabannya adalah tanggal 27 Juni 2025, bertepatan dengan 1 Muharram 1447 Hijriah. Tanggal ini sudah resmi menjadi hari libur nasional di Indonesia dan menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk merenungkan sejarah hijrah Nabi Muhammad SAW serta memperbaiki kualitas keimanan dan amal ibadah. 

Bulan Muharram, terutama hari Asyura, menjadi waktu yang sangat dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan sunnah guna mendapatkan keberkahan dan pengampunan dari Allah SWT.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut