Perang Iran vs Israel Bakal Berlanjut, Ini Tanda-tandanya

TEHERAN, iNewsSemarang.id – Perang Iran vs Israel kemungkinan bakal berlanjut lagi. Pakar dan analis Iran di Teheran, Seyed Rahim Bathaei, mengungkapkan selama bertahun-tahun, masyarakat Iran telah terbagi antara mereka yang bersemangat mendukung para penguasa teokratis Republik Islam, dan mereka yang tidak.
Akan tetapi, setelah 12 hari perang yang menghancurkan dengan Israel, adanya peningkatan persatuan nasional yang sebelumnya tidak ada.
1. Iran Ingin Melestarikan Peradaban Kuno
"Iran adalah negara kuno dengan peradaban kuno, lebih dari 5.000 tahun sejarah. Mereka ingin melestarikannya," Bathaei menjelaskan tentang sesama warga Iran, dilansir CBS News.
"Mereka berkata: 'Kami adalah bangsa. Kami memiliki identitas nasional. Jangan hancurkan — jangan coba-coba menghancurkan — atau jangan hina harga diri kami dan peradaban yang dalam ini.'"
2. Perang Iran dan Israel Sudah Diprediksi sejak Lama
Bagi Bathaei, bentrokan militer antara musuh bebuyutan di Timur Tengah itu sudah terasa tak terelakkan sejak lama. "Saya sudah menduga ini," katanya, dilansir CBS. "Iran memiliki keyakinan kuat untuk mendukung Palestina dan perjuangan Palestina, dan tidak malu untuk memproyeksikannya secara terbuka. Jadi, sudah jelas pada suatu titik — tidak seorang pun tahu kapan — tetapi ini akan terjadi, bahwa Iran dan Israel akan berperang langsung, konfrontasi langsung, alih-alih perang proksi. Di pihak Israel, melakukan pembunuhan, operasi rahasia, dan di pihak Iran, berperang melawan Israel melalui apa yang sekarang disebut kelompok proksi Iran. Jadi, pada suatu titik, sudah pasti kedua negara akan mencapai titik didih ini."
3. Israel Dibantu AS Akan Jatuhkan Pemerintahan Ayatollah Ali Khamenei
Israel, yang didukung oleh sekutu dekatnya AS, mungkin memiliki kapasitas militer untuk menjatuhkan pemerintah yang dipimpin oleh Ayatollah Ali Khamenei. Namun Bathaei mengatakan tindakan seperti itu — yang diklaim Presiden Trump telah dicegah secara pribadi selama 12 hari pertempuran — akan memiliki konsekuensi serius di luar perbatasan Iran.
"Itu akan menjadi bencana. Kita telah melihat apa yang terjadi di Libya, apa yang terjadi di Suriah. Irak, sebenarnya, adalah contoh besar bagi kita. Itu bencana bagi kawasan itu," katanya. "Akan ada negara gagal yang mungkin akan menjadi sumber terorisme."
Editor : Ahmad Antoni