get app
inews
Aa Text
Read Next : Wali Kota Semarang Agustina Ungkap Enam Pilar Penguatan Pendidikan di Kota Semarang

Waspada Dampak Layar Digital, Orang Tua Diajak Ciptakan Ruang Aman dan Sehat untuk Anak

Senin, 14 Juli 2025 | 07:34 WIB
header img
Pameran seni bertajuk “Gadis Kecil”. Lima pelukis cilik: Jehan Kamilia, Mahira Alifarahma, Aliya Iffa, Tanisha Maleka, dan Keisha Sabrina. Foto: iNewsSemarang.id/Ist

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Kepala Bidang PPUG DP3A Kota Semarang, Sih Wahyu Nurhastanti menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai pelindung utama anak di era digital yang serba terbuka.

“Ini mencakup menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, baik secara fisik maupun mental, serta memberikan pendidikan tentang literasi digital,” kata Sih Wahyu dalam keterangan Minggu (13/7/2025).

“Konten negatif di internet dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan anak, mulai dari gangguan otak, masalah emosional, hingga kecanduan,” ujarnya.

Hal itu disampaikannya saat acara talkshow bertema Waspada Layar, Ciptakan Ruang Aman bagi Anak yang digelar Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Semarang bersama Forum Media SAPA, Puspaga, dan Yayasan Anantaka digelar di Gedung Merby Centre.

Talkshow dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional 2025 ini diikuti puluhan orang tua yang antusias mengikuti diskusi hangat seputar dampak layar digital terhadap anak.

Kegiatan ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara orang tua, pendidik, hingga pelaku usaha dalam membangun ekosistem digital yang aman dan sehat untuk anak-anak.

Orang Tua Jangan Gagap Digital
Direktur Yayasan Anantaka, Tsaniatus Solikah, atau akrab disapa Ika, mengingatkan para orang tua untuk tidak gagap teknologi. Ia menyoroti tren konten tak layak yang mulai menyusup lewat game maupun aplikasi media sosial yang dikonsumsi anak-anak.

“Aplikasi game anak-anak sekarang ini banyak memuat video dengan adegan dewasa. Bahkan, dari media sosial dan game ini, sudah ada kasus anak-anak menjadi korban penipuan hingga prostitusi online,” jelasnya.

Ika menekankan, kewaspadaan orang tua tak boleh hanya sebatas soal durasi penggunaan gadget, tetapi juga harus peka terhadap jenis konten yang dikonsumsi anak.

Kunci: Komunikasi dalam Keluarga
Sementara itu, psikolog dari Puspaga Kota Semarang, Desi Maulia, menegaskan bahwa komunikasi yang hangat dan terbuka dalam keluarga merupakan benteng utama perlindungan anak dari bahaya digital.

“Anak-anak belum memiliki kemampuan berpikir secara matang. Karena itu, orang tua perlu menjadi pendengar aktif dan membangun komunikasi yang sehat sedari dini,” ujarnya.

Menurut Desi, masa usia dini adalah waktu emas untuk membangun kedekatan emosional antara orang tua dan anak agar anak merasa aman bercerita, termasuk ketika menghadapi persoalan digital.

Pameran Lukisan “Gadis Kecil” Meriahkan Perayaan
Selain talkshow, rangkaian kegiatan ini juga dimeriahkan oleh pameran seni bertajuk “Gadis Kecil”. Lima pelukis cilik: Jehan Kamilia, Mahira Alifarahma, Aliya Iffa, Tanisha Maleka, dan Keisha Sabrina memamerkan karya mereka mulai 11 hingga 25 Juli 2025.

Melalui sapuan warna yang ekspresif, lukisan-lukisan mereka bercerita tentang proses tumbuh, pencarian jati diri, dan perasaan-perasaan kecil yang perlahan belajar menjadi dewasa. Warna-warna yang ditampilkan bukan hanya hiasan visual, tetapi menjadi bahasa jiwa yang menyentuh hati pengunjung.
 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut