8 Fakta Tragedi Maut Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Tewaskan 3 Orang di Garut, Nomor 4 Tragis

GARUT, iNewsSemarang.id – Fakta-fakta terungkap dalam tragedi maut pesta pernikahan putra Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina.
Tiga orang tewas dan 14 luka-luka akibat terinjak-injak ketika berebut makan gratis yang digelar di gerbang barat Alun-alun Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Jumat (18/7/2025).
Ketiga korban tewas yakni, anak perempuan berusia 8 tahun, lansia, dan anggota polisi. Seluruh korban luka maupun tewas telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut.
Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab pesta pernikahan yang berujung petaka tersebut.
1. Kronologi Awal Kejadian
Peristiwa itu bermula saat ribuan warga memadati lokasi untuk mengikuti pesta rakyat yang menyediakan makanan gratis.
Situasi menjadi tidak terkendali ketika warga memaksa masuk ke Pendopo, menyebabkan kepanikan dan dorong-dorongan di pintu masuk.
Dari tiga korban meninggal dunia, satu di antaranya merupakan anggota polisi yang tengah bertugas mengamankan acara, yakni Bripka Cecep Syaeful Bahri, anggota Polsek Karangpawitan, Polres Garut.
“Almarhum Bripka Cecep sempat membantu mengevakuasi warga yang pingsan dan terjepit. Setelah situasi sedikit kondusif, beliau duduk untuk beristirahat karena kelelahan, namun kemudian pingsan dan akhirnya meninggal dunia di RS Guntur,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan.
2. Korban Sebanyak 17 Orang
Insiden tragis mewarnai pesta rakyat pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina di Alun-alun Garut, Jumat (18/7/2025).
Insiden itu mengakibatkan tiga orang tewas dan 14 lainnya pingsan akibat terinjak-injak saat berebut makan gratis di Pendopo Kabupaten Garut.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, seluruh korban baik luka maupun tewas telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet dan Rumah Sakit Guntur Garut.
“14 orang mengalami pingsan dan harus mendapat perawatan medis, sementara tiga orang dilaporkan meninggal dunia,” ujar Hendra.
3. Identitas Korban Tewas
Kombes Hendra menyatakan, informasi dari Polres Garut, selain anggota Polri, dua warga juga tewas akibat berdesak dan terinjak-injak massa.
"Kami koordinasikan kembali untuk pengamanan ini oleh EO (event organizer). Bagaimana proses dari perencanaan juga kegiatan ini," ucap Kombes Hendra.
Identitas ketiga korban tewas yakni, Vania Aprilia (8), warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat; Dewi Jubaedah (61) warga Jakarta Utara; dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polres Garut.
4. Kematian Tragis Bhabinkamtibmas
Salah satu korban tewas adalah anggota Polres Garut bernama Bripka Cecep yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas. "Jadi anggota kami itu telah gugur atas nama Bripka Cecep, anggota Bhabinkamtibmas di Polres Garut," ujar Kombes Hendra.
Kronologi kejadian yang menimpa Bripka Cecep, ungkap Kabid Humas, setelah membantu mengatur dan mengangkat orang pingsan akibat berdesakan karena ingin masuk ke pendopo di acara resepsi itu, korban beristirahat.
"Korban istirahat duduk. Tiba-tiba yang bersangkutan itu pingsan kemudian meninggal dunia di lokasi. Almarhum dibawa ke rumah sakit," ungkap Kabid Humas.
Editor : Ahmad Antoni