7 Fakta Baru Misteri Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru, Nomor 6 Asal-usul Lakban Terungkap

JAKARTA, iNewsSemarang.id – Sejumlah fakta baru misteri kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang tewas di kamar indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, mulai terkuak.
Sebelumnya, Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas pertama kali pada Selasa (8/7/2025) pukul 08.30 pagi. Dia tewas dengan kondisi wajah terlilit lakban.
1. Polisi Kantongi Isi Chat Korban
Handphone milik Arya Daru masih belum ditemukan. Meski begitu, polisi telah mengantongi isi chat korban dalam ponsel tersebut. "Walaupun handphone hilang, tidak menghambat dalam pengungkapan dan untuk menemukan fakta apa yang terjadi. Karena ada bukti digital cyber, yang dapat mengandalkan device lain, yang kebetulan terisi, ada handphone korban, WA dan emailnya," kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak, Senin (28/7/2025).
2. Sinkronisasi Isi Chat Saksi, Istri hingga Rekan Kerja Korban
Reonald menjelaskan, isi chat di handphone itu berhasil terbaca berdasarkan email yang tercantum dalam perangkat elektronik korban lainnya yang sudah diamankan penyidik. Isi chat tersebut kemudian disinkronisasi dengan chat para saksi, mulai dari istri hingga rekan kerja korban.
"Iya (isi chat sudah didapatkan), melalui email yang ada di koneksi laptopnya, kemudian dikombinasikan dengan istrinya, dengan atasannya, dengan rekan kerjanya, terus yang rekan kerja yang pada saat itu sama-sama belanja di salah satu unit, salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta pusat," ungkapnya.
3. Ada Percakapan Sopir Taksi dengan Korban Sebelum Tewas
Menurutnya, ada percakapan korban dengan sopir taksi pada malam hari sebelum korban tewas. Polisi sudah meminta keterangan sopir taksi tersebut. "Bahkan juga sopir taksi itu juga, sopir taksi yang mendapatkan orderan yang untuk mengantarkan orderan itu juga sudah diambil keterangan,” ujar Reonald.
4. Korban Sempat ke Rooftop Gedung Kemlu
Sebelum ditemukan tewas, korban sempat ke rooftop gedung Kemlu pada 7 Juli 2025 malam. Berdasarkan rekaman CCTV, korban membawa tas gendong dan tas belanja. Namun, saat korban turun dari roooftop, tas tersebut tidak dibawanya lagi.
5. Polisi Ungkap Isi Tas Korban yang Ditemukan di Rooftop Gedung Kemlu
Polisi menemukan tas milik Arya Daru Pangayunan yang tewas terlilit lakban di kamar kosnya. Tas tersebut ditemukan di rooftop Gedung Kemlu. Menurut Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak tas tersebut ditemukan satu hari setelah jenazah Arya ditemukan.
“Tas itu kan ditemukan di rooftop, kalau berdasarkan keterangan dari tim penyelidik itu 1 hari setelah tanggal 8, setelah ditemukan korban. Jadi ditemukan lah tas itu di lantai 12 di samping tangga darurat,” ucap Reonald kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Dari hasil pengecekan, tas milik Arya berisi laptop, obat-obatan hingga pakaian yang baru dibelinya di salah satu pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Jakarta Pusat.
“(Isi tas) laptop, terus pakaian yang baru dibeli, terus ada beberapa obat-obatan ya yang korban bawa, trus ya pokoknya belanjaan yang baru dia beli. Jadi (korban) sempat belanja di salah satu tempat perbelanjaan di Jakarta Pusat, lalu ke ya terakhir di rooftop itu,” ungkapnya.
6. Asal-usul Lakban Kuning
Polisi mengungkap asal-usul lakban kuning yang terlilit di wajah Arya Daru Pangayunan. Polisi menyebut, lakban tersebut dibeli korban dari Yogyakarta.
“Terkait dengan lakban kuning, berdasarkan keterangan istri korban, bahwa lakban tersebut dibeli pada akhir bulan Juni di Toko Merah, Gedung Kuning, Yogyakarta," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
7. Lakban Biasa Dipakai Bepergian ke Luar Negeri
Ade Ary mengatakan, lakban tersebut juga ada di rumah korban di Yogya. Polisi akan menyita lakban itu untuk dijadikan sebagai pembanding. Sementara dari keterangan rekan kerja, lakban tersebut biasanya dipakai pegawai Kemlu saat bepergian ke luar negeri. Fungsinya untuk mempermudah mencari barang saat di bandara.
“Bahwa lakban tersebut biasa digunakan pegawai Kemlu yang berpergian ke luar negeri, guna mempermudah mencari barang saat di bandara, mengingat fungsinya sebagai penanda karena warna yang mencolok," ujar Ade.
Editor : Ahmad Antoni