Macet Horor Imbas Banjir Kaligawe Mengular hingga Kalibanteng-Mangkang, Ini Penampakannya

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Jalanan di Kota Semarang pada Kamis pagi (23/10/2025) mengalami kemacetan panjang imbas banjir Kaligawe Genuk. 

Arus lalu lintas terpantau mengalami ketersendatan dari arah barat menuju timur jalur pantura Semarang Demak. Bahkan, kemacetan tampak mengular hingga Kalibanteng dan Mangkang.

Kemacetan panjang di depan RS Tugurejo Semarang. Foto: Instagram

Baca Juga

Agustina Maksimalkan Semua Pompa untuk Atasi Banjir, Instruksikan Jajaran Pantau Kondisi Lapangan

Melalui video yang diunggah melalui akun Instagram Satlantas Polrestabes Semarang, AKP Widi melaporkan situasi terkini kondisi arus lalu lintas di Kalibanteng menuju arteri Yos Sudarso.

Terpantau kemacetan parah terjadi depan ruas jalan depan RSUD Dr. Adhyatma, MPH Tugurejo Ngaliyan. Tampak antrean panjang kendaraan yang tak bergerak. Kemacetan juga terjadi di akses jalan kawasan Pasadena. Sebuah ambulans dilaporkan terjebak macet.

“Dengan AKP Widi kami laporkan pantauan situasi arus lalu lintas utara Kalibanteng kami melaksanakan giat rekayasa arus, mengingat pada pagi hari ini untuk Kaligawe terjadi banjir dan imbas banjir sampai jalur barat yang mengarah ke timur,” ucapnya dikutip dari Instagram satlantaspolrestabessmg, Kamis (23/10) pagi.

Baca Juga

Banjir Terjang 4 Desa di Demak, BNPB: 600 Hektare Sawah Terendam

“Untuk itu kami mohon bantuan kepada masyarakat yang akan mengarah ke arteri Yos Sudarso untuk mengambil arak ke kota, silakan dari arah Kalibanteng bisa langsung menuju kea rah Jalan Sudirman,” ujarnya.

Kemacetan di kawasan Pasadena Semarang. Foto: Instagram

Sementara banyak pekerja mengeluhkan kondisi macet yang terjadi di Kalibanteng hingga Mangkang. Mereka mengaku terlambat masuk kerja gara-gara terjebak kemacetan.

“Kondisinya macet total. Kami dan temen-temen kerja area UIN, RSDA dan KIW, KIC banyak yang terlambat masuk kerja. Teman saya ada yang telah 1 sampai 1,5 jam,” ungkap salah seorang pegawai salah satu rumah sakit di Tugurejo.
 

Editor : Ahmad Antoni