get app
inews
Aa Text
Read Next : Kota Semarang Diserbu Pelancong, Wali Kota Agustina Optimistis Wisatawan 2025 Lampaui Target

Karantina Jateng Libatkan TNI AL dan BNN Perketat Pengawasan Lalu Lintas Komoditas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 11:19 WIB
header img
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Tengah (Karantina Jateng) menggelar Patroli Terpadu di Pelabuhan Tanjung Emas. Foto: Istimewa

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jawa Tengah (Karantina Jateng) menggelar Patroli Terpadu di Pelabuhan Tanjung Emas

Penguatan pengawasan dan pelayanan karantina dilakukan guna memastikan kelancaran dan keamanan lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan sepanjang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Kepala Karantina Jateng, Willy Indra Yunan, menegaskan, menjelang Nataru selalu diikuti lonjakan volume dan frekuensi lalu lintas komoditas secara signifikan.

 Ia menambahkan bahwa Patroli Terpadu ini digelar untuk memastikan setiap media pembawa telah melalui prosedur karantina. Hal ini merupakan upaya mencegah masuk dan tersebarnya hama penyakit yang merugikan pertanian, perikanan, dan lingkungan hidup. 

"Karantina sebagai garda dalam perlindungan keamanan hayati nasional terus digencarkan dengan tetap mendukung kelancaran arus lalu lintas penumpang," jelas Willy dalam keterangan Sabtu (27/12/2025).

Pelabuhan Tanjung Emas merupakan salah satu tempat pemasukan dan pengeluaran di Jawa Tengah yang memiliki peran strategis perlintasan antar area dan internasional. Oleh sebab itu, perlu adanya pengawasan karantina secara terintegrasi, berbasis risiko, dan terus bersinergi dengan instansi terkait. 

Pelaksanaan Patroli Terpadu dipimpin langsung oleh Ketua Tim Kerja Penegakan Hukum Karantina Jateng, Taufik Kurniawan bersama tim dan melibatkan Polsus, PPNS, BNN Jateng, TNI AL, KP3 Tanjung Emas, KPLP, dan Ditpolairud. Tim melakukan pemeriksaan terhadap media pembawa yang tiba bersama penumpang KM. Dharma Kartika VII asal Pontianak, Kalimantan Barat.

Dari hasil pemeriksaan diketahui tidak ditemukan pelanggaran dan semua komoditas dilengkapi dokumen karantina. Pemeriksaan juga dibarengi dengan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha terkait kewajiban pelaporan komoditas pertanian dan perikanan yang dibawa sesuai ketentuan pasal 35 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019.

Sebagai informasi, pada 2024 lalu Karantina Jateng melakukan tindakan karantina yang meliputi penahanan dan penolakan burung jalak, bibit keladi, bibit aglaonema, bibit anthurium, serta 647 ton porang yang belum memenuhi analisis risiko OPTK dan keamanan pangan. Upaya tersebut menjadi bagian dari penguatan pengawasan komoditas baik impor maupun antararea. 

Kemudian pada 2025, tindakan karantina juga dilakukan terhadap burung pentet, cucak ijo, kacer, kapas tembak, burung puter, seekor kucing, serta komoditas lain seperti sapi, domba, wood slide, dan pakan kucing asal Cina. Ini menunjukkan konsistensi penegakan keamanan hayati dan komitmen bersama antarinstansi dalam menjaga pelabuhan dari peredaran komoditas ilegal.

“Setiap komoditas yang masuk dan keluar wilayah wajib mengikuti prosedur karantina. Kami mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk melapor agar lalu lintas produk pertanian dan perikanan tetap aman. Karantina Jateng terus menghadirkan pengawasan karantina secara sigap, tegas, dan profesional lebih khusus pada periode Nataru ini," tegasnya.

Sejalan dengan arahan Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M. Panggabean, koordinasi lintas sektor menjadi kunci menghadapi dinamika peningkatan arus lalu lintas komoditas pertanian dan perikanan selama periode Nataru. 

Kegiatan Patroli Terpadu ini diharapkan dapat memperkuat sinergi entitas di Pelabuhan Tanjung Emas, meningkatkan kepatuhan masyarakat, serta menjamin ketersediaan pangan asal hewan, ikan, dan tumbuhan yang sehat dan aman dikonsumsi. Dengan sinergi yang kuat dan kesiapsiagaan bersama dapat mendukung pelayanan karantina berjalan optimal. 

"Dengan sinergi kuat, kita dapat memastikan komoditas yang masuk memenuhi persyaratan karantina serta menjamin keamanan hayati nasional," ujarnya.
 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut