get app
inews
Aa Text
Read Next : Video Emak-emak Kader PKS Kendal Tolak Kenaikan Harga BBM

Kenaikan Harga BBM di Indonesia Lebih Murah dari Negara Lain di ASEAN, Kecuali Malaysia

Sabtu, 09 April 2022 | 16:44 WIB
header img
Kenaikan harga BBM di Indonesia masih tergolong murah dari negara lain termasuk di ASEAN. Khusus Malaysia, harga BBM bisa jauh lebih murah karena Malaysia menerapkan subsidi Automatic Pricing Mechanism. Foto: Reuters

JAKARTA, iNewsSemarang.id – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak hanya terjadi di Indonesia. Sejumlah negara lain juga menaikkan harga BBM, seperti Hongkong, Jerman hingga Italia. Kenaikan harga BBM ini sebagai imbas dari kenaikan harga minyak dunia.

“Sebagai contoh, harga BBM di Hongkong mencapai Rp 36.176 per liter, Jerman Rp 34.454 per liter, Italia Rp 34.310 per liter, dan Yunani Rp 32.733 per liter. Jadi, sudah sewajarnya Pertamina menyesuaikan harga BBM umum mereka," kata Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan, kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (9/4/2022).

Mamit mengatakan, langkah Pertamina yang baru saja menaikan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter merupakan keputusan yang tepat karena harga minyak dunia yang sudah sangat tinggi.

Meskipun demikian, lanjutnya, harga BBM di Indonesia jauh lebih murah jika di bandingkan dengan negara lain, bahkan tergolong murah di kawasan ASEAN.

Mengacu kepada Global Petrol Price, harga BBM di Singapura adalah Rp 30.208 per liter, Laos Rp 24.767, Filipina Rp 20.828, Kamboja Rp 20.521, Thailand Rp 19.767, Vietnam Rp 18.647 dan Malaysia Rp 6.965. Sebagai perbandingan, harga keekonomian BBM di Indonesia mencapai Rp 16.000 per liter.

Khusus untuk harga BBM di Malaysia lebih murah karea Malaysia menerapkan subsidi Automatic Pricing Mechanism (APM) yang berfungsi untuk menstabilkan harga bensin seperti bensin RON 95, RON 97 dan solar sampai batas tertentu melalui pemberlakuan pajak penjualan dan subsidi dalam jumlah yang bervariasi.

"Oleh karenanya, perubahan harga eceran dipengaruhi oleh besaran pajak dan subsidi dalam batas tertentu sesuai kebijakan yang ditetapkan pemerintah Malaysia. Selain itu, jalur distribusi di Malaysia jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan Indonesia yang merupakan negara kepulauan," ujar Mamit.

Selain itu, menurut Mamit, kenaikan harga Pertamax RON 92 masih jauh lebih murah jika dibandingkam dengan SPBU Swasta lainnya. Sebagai perbandingan, harga BBM RON 92 yang di jual Shell hari ini berada di Rp16.500, Vivo Rp 12.900, dan BP-AKR Rp12.990 per liter. Sementara, Pertamax masih dibanderol Rp 12.500 per liter.

"Apa yang dilakukan oleh Pertamina dengan tidak menyentuh faktor psikologis konsumen Pertamax yaitu di harga Rp 15.000 - Rp 16.000 per liter sudah tepat. Dengan demikian, hal ini bisa menghindari terjadinya migrasi besar-besaran ke Pertalite mengingat saat ini Pertalite merupakan jenis bahan bakar khusus penugasan (JBKP)," tutur Mamit.

Editor : Sulhanudin Attar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut