get app
inews
Aa Text
Read Next : Sidang Etik Polisi Bunuh Bayinya, Ibu Korban: Tak Punya Hati Nurani, Kamu Bunuh Anak Tidak Berdosa

Sains Ramadhan: Manfaat Kurma dan Air Nabeez, Menu Buka Puasa Rasulullah

Minggu, 10 April 2022 | 22:50 WIB
header img
Rasulullah buka puasa dengan memakan kurma dan minum air nabeez atau air rendaman kurma sebagai infused water. Foto: Ist

Nabi Muhammad merupakan teladan (Uswatun Hasanah) yang paling sempurna bagi umat Islam dalam menerapkan gaya hidup sehat. Beliau memberikan tuntunan dalam memilih makanan apa saja yang layak dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan wahyu Allah SWT dalam Alquran Surah Annahl ayat 114:

فَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّاشْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

Makanlah sebagian apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu sebagai (rezeki) yang halal lagi baik dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.

Khusus untuk bulan Ramadhan, beliau menganjurkan berbuka puasa dengan kurma. Hal ini termaktub dalam hadis Nabi yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.

"Jika salah seorang dari kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma kering (tamr), karena hal itu mengandung keberkahan. Jika tidak ada, maka berbukalah dengan air karena air itu menyucikan.” (HR. At-Tirmidzi).

Dalam sebuah hadits lain disebutkan, “Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW berbuka puasa dengan ruthab (kurma basah) sebelum shalat. Kalau tidak ada ruthab, beliau makan tamar (kurma kering). Bila tidak ada keduanya, beliau biasanya meminum air seteguk demi seteguk.”

Mengapa Rasulullah SAW memilih kurma sebagai makanan awal pembuka? Adakah hikmah di baliknya?

Kajian Saintifik Mengonsumsi Kurma Saat Berbuka Puasa

Buah kurma merupakan satu dari sekian banyak buah dengan usia paling tua di dunia. Buah kurma sudah ada semenjak tahun 5000 tahun lalu di Timur Tengah dan beberapa di Afrika utara, meskipun belum diketahui secara pasti asal tempat buah manis ini. Akan tetapi, dari sisi sejarah, buah kurma pertama kali ditemukan di Iraq pada rentang tahun 3000 sebelum Masehi.

Buah kurma mengandung gula 80%, yang terdiri atas fruktosa glukosa, dan sukrosa. Bahan lain yang terkandung di dalam buah kurma antara lain produk mineral termasuk Cu, Fe, Mg dan asam folat.

Al-Qur’an surat Maryam (ayat 24-25) menceritakan tentang Kurma ini saat Maryam hendak melahirkan Nabi Isa As.

فَنَادٰىهَا مِنْ تَحْتِهَآ اَلَّا تَحْزَنِيْ قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا وَهُزِّيْٓ اِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسٰقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا ۖ

Dia (Jibril) berseru kepadanya dari tempat yang rendah, “Janganlah engkau bersedih. Sungguh, Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya (pohon) itu akan menjatuhkan buah kurma yang masak kepadamu.

Firman Allah SWT, secara saintifik dibuktikan bahwa mengonsumsi buah kurma sebelum melahirkan ternyata dapat mempercepat proses kelahiran normal. Uji terhadap mencit yang dilakukan oleh Agustina dkk. (2017) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kurma mempertinggi pengeluaran hormon oksitosin yang dapat membantu mempercepat proses kelahiran.

Manfaat lain dari kurma telah diriwayatkan hadist Jabir & Abu Said, Rasulullah SAW bersabda kurma ajwa berasal dari surga, penangkal racun, dan jamur sejenis manna yang airnya adalah obat mata (Al-Jauziah, 2002). 

Secara saintifik juga telah dibuktikan bahwa buah kurma merupakan makanan yang tinggi nutrisi karena kaya akan protein, lemak dan kalium (Assirey, 2015; Mrabet, Ferchichi, & Chaira, 2008).

Setiap orang memerlukan energi sebesar 25 kkal/kg berat badan untuk kebutuhan metabolisme basal setiap harinya. Sementara untuk aktivitas fisik sehari-hari dibutuhkan asupan energi tambahan sebesar 30% dari energi basal.

Pada saat berpuasa, asupan energi dalam tubuh menurun hingga 20 – 30%, sehingga tubuh lebih cepat lemas dan lelah. Oleh karena itu diperlukan asupan gula yang dapat segera diabsorbsi ke dalam tubuh untuk menggantikan energi yang hilang.

Namun saat berbuka puasa, seringkali orang lebih suka mengonsumsi makanan berat seperti nasi dan lauk-pauknya. Padahal, nasi termasuk sumber karbohidrat kompleks yang proses pencernaannya membutuhkan waktu yang cukup lama.

Jenis makanan yang mengandung gula sederhana sangat disarankan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa, misalnya buah-buahan. Kandungan gula sederhana pada buah-buahan dapat berupa fruktosa dan glukosa yang siap dipakai oleh tubuh. Hanya dalam beberapa menit, tubuh akan segera memperoleh asupan energi dan menjadi bugar kembali. Mengonsumsi 2 – 4 porsi buah-buahan yang dilengkapi dengan 3 – 5 porsi sayuran dapat memenuhi kebutuhan energi sehari-hari.

Salah satu buah-buahan yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa adalah kurma. Tidak seperti kebanyakan buah-buahan yang merupakan sumber utama vitamin dan mineral dengan kandungan energi rendah, kurma memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga mampu menyediakan energi yang cukup saat berbuka.

Kandungan gula di dalam kurma terdiri dari glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Meskipun kadar zat gula di dalamnya tinggi (70%) atau 70 – 73 g per 100 g berat kering, namun zat-zat gula tersebut secara alami terolah dalam tubuh dan tidak membahayakan kesehatan.

Contohnya fruktosa yang mudah dicerna dan dibakar oleh tubuh. Fruktosa akan diubah menjadi glukosa dengan cepat sehingga langsung diserap oleh organ pencernaan dan disebarkan ke seluruh tubuh, terutama organ-organ pusat seperti otak, saraf, dan sel darah merah.

 Ketika makan buah itu yang terasa sangat manis, maka makanan tersebut akan cepat sampai ke hati, yang selanjutnya akan disebarkan ke seluruh tubuh manusia, karena lambung dan usus orang yang berpuasa dalam keadaan kosong yang membuat hati tidak menemukan apapun untuk disebarkan ke seluruh tubuh.

Gula yang terkandung dalam kurma akan diserap habis oleh tubuh dalam waktu 45 – 60 menit, berbeda dengan segelas air yang mengandung glukosa, akan terserap dalam waktu 20 – 30 menit. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa saat sahur dianjurkan untuk mengonsumsi kurma, karena dapat menunda rasa lapar yang muncul saat berpuasa.

Selain itu, proses penyerapan gula kurma di dalam tubuh terjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan penyerapan pati nasi yang membutuhkan waktu berjam-jam.

Hal ini menjadikan kurma menjadi hidangan yang cocok untuk dikonsumsi saat berbuka puasa karena dapat menyuplai asupan energi dengan cepat dan menambah asupan energi yang efektif.

Setiap 100 gram kurma kering mengandung vitamin A sebesar 50 IU, thiamin 0,09 mg, riboflavin 0,10 mg, dan niasin sekitar 2, 20 mg. Adanya vitamin-vitamin tersebut dapat meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam setelah 13 – 14 jam tidak memperoleh makanan dan minuman.

Di dalam kurma juga terkandung senyawa antioksidan seperti golongan fenolik (cinnamic acid) dan flavonoid. Hasil penelitian menyebutkan jika kandungan aktivitas tertinggi terdapat dalam biji kurma, demikian pula dengan kandungan fenoliknya. 

Kajian Saintifik Air Nabeez

Air Nabeez atau air rendaman kurma adalah salah satu minuman favorit Nabi Muhammad SAW saat bulan suci Ramadhan tiba. Air Nabeez mirip dengan infused water di zaman sekarang. Bedanya Air Nabeez biasanya diisi dengan potongan kurma atau kismis.

Seperti dilansir Wardhani (2015), air Nabeez adalah minuman alkali yang mampu menghilangkan asam di lambung yang dapat mencegah lambung dari perut kembung. Selain itu juga mampu melancarkan sistem pencernaan dan dapat mencegah sembelit.

Air nabeez dibuat dengan merendam sejumlah kurma (Phoenix dactylifera L.) dalam air dalam wadah tertutup selama satu malam. Kemudian, air rendaman diminum pada keesokan paginya. Air nabeez harus dikonsumsi paling baik tidak lebih dari 12 jam dan bisa bertahan hingga 2 hari jika didinginkan. Namun, tidak diperbolehkan minum kurma atau kismis yang sudah memasuki 2-3 hari. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah:

Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami  Muhammad bin Ja’far  telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Yahya Al Bahrani dia berkata, “Mereka menyebut-nyebut nabidz (perasan buah) di sisi Ibnu Abbas, lantas dia berkata, “Rasulullah biasa dibuatkan perasan dalam wadah air minum -Syu’bah berkata: dari malam senin-, kemudian beliau meminumnya pada hari senin dan selasa sampai ashar, jika masih terdapat perasan yang tersisa, maka beliau menyuruh pelayannya untuk menumpahkan.”

Mengapa Rasulullahmembuang air nabeez setelah 2 hari?

Hasil penelitian Fibonacci (2019) yang mempelajari pengaruh waktu perendaman kurma dalam air, aktivitas antioksidan dari air nabeez paling kuat ditunjukkan pada lama perendaman 24 jam atau satu hari. Pada hari ketiga terdapat kenaikan nilai IC50 yang sangat tinggi, hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan aktivitas antioksidan pada air nabeez. Hal ini disebabkan pada hari ketiga alkohol mulai terbentuk sebanyak 1% dan ini diduga menurunkan aktivitas antioksidan dari air nabeez. Hal inilah alasan Rasulullah membuang air nabeez yang sudah berumur 3 hari karena sudah mengandung alkohol.

Dalam membuat air nabeez, Rasulullah merendam kurma dalam jumlah ganjil, 3, 5, 7? Mengapa tidak mulai dari 1 kurma? Apa rahasia dibalik ini?

Hasil penelitian menunjukkan senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan mulai muncul pada proporsi buah 3, 5, 7 buah kurma, sementara pada proporsi air nabeez dengan buah kurma sejumlah 1 buah belum menunjukkan hasil yang positif (Fibonacci, 2019). Demikian juga senyawa saponin terbesar diperoleh pada rendaman kurma sebanyak 7.

Berdasarkan kajian ini, dalam menjalankan ibadah puasa agar badan sehat, bugar sudah seharusnya kita mengikuti teladan Rasulullahdalam memilih makanan dan minuman yang tepat, bermanfaat baik pada saat sahur maupun berbuka. Semoga bermanfaat. 

 

Penulis: Dr. Atik Rahmawati, M.Pd, dosen Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang.

Kolom ini merupakan kerjasama iNewsSemarang.id dengan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang.

Editor : Sulhanudin Attar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut