get app
inews
Aa Read Next : Open House 2 Hari, Rumah Dinas Bupati Dico Dibanjiri Warga

Hanya Bermodal Rp50 Ribu, Penjual Lontong ini Bisa Berangkatkan Keluarganya Umrah

Selasa, 12 April 2022 | 21:54 WIB
header img
Bermodal Rp50 Ribu, Penjual Lontong Daun ini Bisa Berangkatkan Keluarganys Umrah. (Foto: MNC Media)

JAMBI, INewsSemarang.id - Jumilah, seorang perempuan warga RT 02, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi ini, adalah seorang pembuat lontong nasi atau lontong daun di Kota Jambi. Dari hasil menekuni usahanya ini ia bisa mengantarkan anaknya kuliah dan bisa berangkatkan satu keluarga umrah ke tanah Suci Mekkah.

"Alhamdulillah berkah, anak-anak bisa kuliah dan kami berempat (suami, istri dan dua anak) bisa pergi umrah pada 2014 lalu," ujarnya, Selasa (12/4/2022).

Bagaimana tidak, dalam satu hari Jumilah bisa menjual lontong daun hingga ribuan biji. Bahkan, konsumennya tidak hanya dari Kota Jambi saja, tapi sudah merambah ke luar kota. 

Menurutnya, apa yang dihasilkan saat ini tidaklah mudah. Sebab selama lebih 20 tahun menekuni usaha ini banyak rintangan dan halangan yang ia hadapi.

Mulanya, suaminya kerja serabutan. Sedangkan dirinya hanya berdagang kue kering dan basah.

Karena banyak saingan dan saat itu masih kurang peminatnya, pasangan suami istri ini nekat banting setir. Hanya bermodalkan uang Rp50 ribu, keduanya mencoba berusaha membuat lontong daun.

"Dulu modalnya Rp50 ribu, kita beli 4 kg beras atau segantang beras sama daun pisang," ujarnya.

Diakuinya, saat itu masih menggunakan panci (dandang) kecil untuk memasak lontong.

"Alhamdulillah, sekarang sudah panci yang besar dan usahanya lama-kelamaan meningkat dari modal Rp50.000 sekarang sudah mulai berubah ekonominya," tuturnya.

Jumilah juga menambahkan, saat ini sudah bisa memproduksi sekitar 2.500 buah lontong dalam sehari semalam.

"Sehari semalam bisa memasak 6 dandang. Satu dandang bisa terisi 400 buah lontong. Kita masaknya dua kali, pagi dan malam. 3 dandang pagi dan 3 dandang malam," ungkapnya.

Diakuinya, sejak banyak orang mengenal lontong daun racikannya, konsumennya sudah merambah ke luar kota.

"Ada yang dari Kabupaten Tanjab Timur, dia beli 100 sampai 200 biji. Kebanyakan konsumennya pedagang lontong sayur, gado-gado, lontong kuah," imbuhnya.

Menurutnya, untuk membuat lontong agar bagus dan tahan tanpa bahan pengawet tidaklah sulit. Resepnya nyala api harus teratur dan isinya sesuai dengan ukuran tidak boleh lebih dan kurang.

"Nanti kalau lebih, bisa pecah. Kalau pas masih bagus. Selain menggunakan daun pisang juga menggunakan plastik untuk membungkus beras. Kalau beras baiknya yang premium," ujarnya.

Untuk menjadikan lontong yang tidak lembek dan keras, berasnya harus dicuci bersih terlebih dahulu. Selanjutnya, beras dimasukkan ke daun pisang yang sudah disiapkan.

Kemudian persiapkan dandang dengan air bersih. Setelah dimasak dan air mendidih, barulah lontong tadi dimasukkan untuk dikukus.

"Masaknya cukup lama, butuh waktu sekitar 7 jam. Biar bagus hasilnya, biar pelanggan tidak kecewa. Satu hari satu malam, dua kali pembuatan lontong, yakni pagi dan malam," kata Jumilah.

Agar rasanya enak dan tidak mengecewakan, Jumilah harus menggunakan kayu bakar untuk memasak lontong tersebut. Selain itu, lontong daun buatannya juga bertahan lama.

"Tiga hari bisa tahan dan ini tidak pakai apa-apa. Apa lagi pengawet. Asalkan menyimpannya ditegakkan atau dimasukkan plastik tidak apa-apa," ungkapnya.

Dalam sehari Jumilah bisa memproduksi lontong sebanyak 3 dandang. Tapi jika mau lebaran bisa 5 hingga 6 dandang atau sekitar 1.200 biji lontong.

Berbeda dengan hari biasa, pesanan untuk lebaran sudah tidak bisa lagi dikerjakan Jumilah dengan suaminya.

"Harus menambah karyawan karena banyak pesanan. 2 orang lah, untuk ngisi lontong. Kalau tidak, capek," imbuhnya.

Bagi yang ingin pesan lontong daun buatan Jumilah untuk persiapan lebaran, sudah bisa dipesan dari sekarang. 

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut