Sains Ramadhan : Meraih Malam Mulia, Lailatul Qadar
Jum'at, 29 April 2022 | 15:58 WIB
Karena ketika itu jiwa manusia setelah puasa dua puluh hari diharapkan telah mencapai satu tingkat kesadaran dan kesucian yang memungkinkan malam mulia itu berkenan untuk menemuinya, dan itu pula sebabnya Rasulullah SAW. Menganjurkan sekaligus mempraktikkan I’tikaf ( berdiam diri dan merenung di masjid ) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Apabila jiwa telah siap, kesadaran telah mulai bersemi, dan lailatul qadar datang menemui seseorang, ketika itu, malam kehadirannya menjadi saat qadar dalam arti, saat menentukan bagi perjalanan sejarah hidupnya di masa-masa mendatang. Yaitu saat titik tolak untuk meraih kemuliaan dan kejayaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.
Editor : Miftahul Arief