get app
inews
Aa Text
Read Next : 10 Warga Grobogan Terkena Virus Leptospirosis, 2 Orang Tewas

21 Warga Bantul Terpapar Penyakit Kencing Tikus, 4 Meninggal Dunia

Kamis, 26 Mei 2022 | 17:38 WIB
header img
Sebanyak 21 warga Bantul terkena penyakit Leptospirosis yang ditularkan dariu kencing tikus. (Foto: Ilustrasi/Ist)

 

BANTUL, iNewsSemarang.id - Sepanjang tahun 2022, sebanyak 21 warga Bantul terpapar penyakit yang disebabkan kencing tikus. Penyakit yang dikenal Leptospirosis ini juga telah menyebabkan 4 warga Bantul meninggal dunia.

“Sejak bulan Januari sampai Mei ini ada 21 kasus. Bahkan ada empat kasus kematian,“ kata Kepala Seksi Survailans Dinas Kesehatan Bantul, dr Abednego Dani Nugroho, Kamis (26/5/2022). 

Temuan kasus Leptospirosis ini jumlahnya hampir sama dibandingkan pada 2021. Hanya ada peningkatan sedikit yang jumlahnya tidak begitu signifikan.  

"Jumlahnya masih relatif sama,"tuturnya.

Penyakit ini kerap muncul pada musim penghujan. Namun pekan ini ada salah satu warga Sewon yang diduga meninggal karena terpapar leptospirosis. Hanya saja, dinas masih menunggu diagnosa dan laporan audit kematian di akhir bulan Mei inì.

"Masih terduga karena baru akan proses audit kematian di akhir mei nanti," tutur Abed.

Wilayah yang terpapar Leptospirosis juga menyebar dan tidak pasti. Tidak ada kalurahan ataupun kapanewon yang menjadi daerah endemis. Namun kasus ini kerap muncul di Kapanewon Jetis yang banyak memiliki lahan persawahan.  

"Yang pasti Bantul endemis. Dan terbanyak di tahun ini di Jetis," ujarnya.

Ia menjelaskan Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira Interrogans yang disebarkan melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Leptospirosis dapat menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri leptospira. 

"Penyakit karenan bakteri ini banyak terjadi di daerah yang terkena banjir. Di Bantul paling banyak menerpa petani," kata dia. 

Menurut dia, tidak semua orang yang terkena leptospirosis akan langsung menunjukkan gejala. Bisa saja gejala baru muncul setelah pengidap melewati masa inkubasi sekitar 10 hari. Ciri fisiknya berupa demam tinggi hingga menggigil, nyeri kepala, nyeri otot khususnya di daerah betis. 

Penderita juga merasakan sakit tenggorokan disertai batuk kering, mata merah dan kulit menguning. Penderita juga akan mual hingga muntah-muntah dan disertai diare.

Editor : Agus Riyadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut