JAKARTA, iNewsSemarang.id - Bharada Richard Eliezer atau Bharada E ternyata sempat emosi saat menjalani proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga mengungkapkan jika Elizer sempat tertekan saat proses rekonstruksi karena menilai keterangan tersangka lain tidak sesuai seperti apa yang terjadi.
"Keterangan tersangka lain Bharada E nilai tidak seperti yang terjadi," kata Ketua LPSK, Hasto Atmajo Suroyo, Sabtu (3/9/2022).
Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias juga menyebutkan hal yang sama. Ia mengatakan, emosi Bharada E hanya bersifat sementara.
Namun demikian, menurutnya Bharada E sempat merasa tertekan karena ada perbedaan versi yang disampaikan.
"Karena ada perbedaan versi yang disampaikan, jadi dari pengakuan dari beberapa tersangka berbeda-beda. Tapi kan mereka dikasih kesempatan untuk memperagakan dengan peran pengganti seperti itu," paparnya.
Susi menerangkan jika dalam kasus ini keterangan yang diberikan oleh para tersangka memang kerap berbeda.
"Karena masing-masing ada beda kesaksian antara misalnya Bharada E beda, Pak FS beda, terus kemudian Kuat beda, masing-masing beda, kemudian diganti dengan peran pengganti," jelas Susi.
"Ketika perbedaan-perbedaan awalnya si Bharada E merasa tertekan aja, karena kok beda dengan (keterangan) saya. Kaget lebih tepatnya. Peran pengganti itu memang penyidik yang minta, nah dia agak kaget karena kesaksiannya dia dengan teman-temannya," tutupnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait