SEMARANG, iNewsSemarang.id - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang tergabung dalam Kelompok 44 KKN Reguler ke-79 menggelar acara membatik di halaman posko KKN, Desa Sruwen, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, belum lama ini.
Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional tersebut bertujuan untuk mempromosikan batik melalui sosialisasi ragam batik di Indonesia sebagai warisan budaya dunia.
Selain sosialisasi ragam motif batik, peringatan Hari Batik Nasional juga dimeriahkan dengan praktik membuat batik jumputan menggunakan berbagai macam warna.
Ketua pelaksana acara, Zulva Novita Arum mengungkapkan peringatan hari batik ini merupakan ajang untuk mengenalkan batik kepada anak-anak.
"Kebetulan pelaksanaan KKN UIN Walisongo ini bertepatan dengan hari Batik, maka kami manfaatkan sebagai program kerja divisi pendidikan sekaligus untuk memperkenalkannya batik jumputan kepada anak-anak," kata Zulva.
Zulva menambahkan, saat ini penggunaan batik sudah lebih meningkat dibuktikan dengan adanya trend "tie dye". Menurutnya tren "tie dye" tidak jauh berbeda dengan batik jumputan yang membuktikan keeksisan batik masih hidup dan memiliki pasarnya sendiri.
"Tren baju tie dye itu konsep pembuatannya mirip batik jumputan. Artinya batik masih diminati dan ada pasarnya," pungkasnya.
*Serial berita KKN UIN Walisongo ini merupakan kerjasama iNewsSemarang.id dengan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Walisongo Semarang
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait