SEMARANG, iNewsSemarang.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan 60 % wilayah di Indonesia sudah memasuki musim penghujan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang saat ini sudah melakukan antisipasi terjadinya banjir di musim penghujan.
Sebanyak lima alat peringatan dini bencana banjir di sejumlah aliran sungai yang berpotensi menyebabkan banjir. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menghadapi musim hujan pada akhir 2022 ini.
“Ada tambahan lima alat, jadi total sistem peringatan dini yang sudah terpasang sebanyak 12 alat," kata Sekretaris BPBD Kota Semarang Winarsono, Rabu (12/10/2022).
Menurut dia, kelima alat peringatan dini banjir itu terpasang di aliran DAS Pudakpayung, dua di aliran DAS Jatibarang, satu alat di titik pertemuan hulu Sungai Kaligarang, serta di Kanal Banjir Timur.
Menurutnya, sistem peringatan dini banjir tersebut bisa dipantau secara langsung oleh masyarakat melalui aplikasi Sipantau Bencana pada telepon pintar.
Menurut dia, terdapat tiga level kondisi yang menunjukkan tingkat kerawanan berdasarkan ketinggian air.
"Kalau masuk level merah, nanti sirine di sekitar kawasan yang terpasang alat peringatan dini banjir ini akan berbunyi, sehingga masyarakat di sekitarnya harus siap dievakuasi," katanya.
Secara umum, lanjut dia, pemetaan terhadap kawasan rawan bencana di Kota Semarang dalam menghadapi musim hujan sudah dilakukan.
Ia menyebut terdapat tujuh kecamatan rawan bencana banjir dan lima kecamatan rawan tanah longsor.
Dia mengatakan persiapan peralatan, sumber daya manusia, hingga logistik untuk warga terdampak bencana telah disiagakan dan sewaktu-waktu dapat didistribusikan. (mg arif)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait