Isi Pengajian, Guru Besar Universitas Pancasila Prof Agus Surono Kisahkan Pengalaman Hidup

Agus Riyadi
Prof Agus Surono saat mengisi pengajian di Masjid At Taqwa Rejosari Brangsong.(iNews/Agus)

KENDAL, iNewsSemarang.id - Guru Besar Universitas Pancasila, Prof. Dr. Agus Surono, S.H, M.H, mengisi waktu luang saat pulang ke kampung halamannya di Desa Rejosari Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal Jawa Tengah, dengan pengajian di masjid. Dirinya menjadi penceramah di pengajian rutinan yang dilaksanakan di Masjid At Taqwa Rejosari setiap Minggu Kliwon usai sholat subuh.

Prof Agus mengatakan, saat dirinya pulang kampung pengurus masjid memintanya untuk bersedia memberikan sharing tentang perjalanan hidupnya hingga menjadi Guru Besar Universitas Pancasila kepada para jamaah Masjid At Taqwa.

"Kisah perjalanan hidup saya ini akhirnya saya share di sini dengan harapan ada manfaatnya dan menjadi contoh atau teladan yang baik bagi jamaah," kata Prof Agus, Minggu (30/10/2022).

Saat bercema, Guru Besar Universitas Pancasila ini menceritakan, bahwa dirinya pernah belajar kepada seorang ibu keturunan etnis tionghoa yang menjadi mualaf. Semua anak ibu tersebut lulusan pondok pesantren di Jawa Timur, dan salah satu dari anaknya ada yang menjadi polisi.

Menurutnya, Ibu tersebut sempat diasingkan oleh pihak keluarganya, namun ia memiliki keinginan kuat dan konsisten memeluk agama islam, dan dibuktikan semua anak-anaknya belajar hingga lulus di pondok pesantren.

"Ibu ini memiliki tekat yang kuat, konsisten dan ikhlas terus mendoakan anak-anaknya hingga anaknya sukses dalam dunia pendidikan, baik dipendidikan formal maupun di Pondok Pesantren, hingga bisa mengabdi untuk bangsa dan negara," tutur Prof Agus.

Lebih lanjut Prof Agus mengatakan, bahwa untuk meraih kesuksesan apapun, selain usaha kita yang dilakukan, ridho orang tua menjadi kunci utama, karena Ridhollah fi ridhol walidain. Begitu juga kesuksesan yang diraihnya dalam dunia pendidikan hingga saat ini adalah berkat doa restu dari kedua orang tuanya.

"Pentingnya doa kedua orang tua terutama ibu, sehingga syukur alhamdulilah saya bisa berkarir menjadi akademisi di bidang hukum hingga jenjang tertinggi sebagai Profesor," ungkap Pakar Hukum Pidana ini.

 

Ia juga menceritakan pernah bersilaturahmi ke Rois Am PB NU, Kyai Miftahul Ahyar, dan diberi amalan-amalan ayat terakhir surat attaubah. Pernah juga bersilaturrahim ke Habib Lutfi Pekalongan diberi amalan untuk bersholawat sebanyak- banyaknya dan dirutinkan.

"Saya ingin menyampaikan setinggi apapun gelar kita, namun kita juga harus bersilaturrahim, terutama kepada ulama untuk menguatakan tali persaudaraan, dan memohon doa restu, agar hidup kita selalu bisa bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara," ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga menceritakan pengalaman dibidang pekerjaannya, seperti mendorong KPK agar terus melakukan penyelidikan penyelenggaraan Formula E di DKI Jakarta, untuk menaikkan status perkara penyelenggaraan Formula E ke tahap penyidikan.

Dia juga meminta agar KPK tidak terpengaruh dengan opini yang dibangun seolah penyelidikan Formula E merupakan upaya politik. Sebab, ia meyakini, proses yang dilakukan oleh KPK akan mampu dibuktikan di pengadilan.

Dari hal tersebut, ia mengaku banyak mendapat telpon dari beberapa pihak, memintanya bertemu dan berdiskusi terkait hal tersebut. Namun Guru Besar Universitas Pancasila ini tetap menolak dan mengatakan biarlah hukum yang berjalan.

Kemudian, Prof Agus menceritakan pernah diminta Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi ahli dalam kasus kerumunan massa yang membelit Habib Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, dengan memberikan kesaksian yang sebenar-benarnya sesuai keahliannya.

Dakhir penyampaianya, Guru Besar Universitas Pancasila ini berpesan kepada masyarakat Kabupaten Kendal, khususnya warga Desa Rejosari agar menjelang tahun 2023 sebagai tahun politik, tetap guyup rukun dan menghindari segala macam gesekan saat beda pilihan. 

"Sebagai bangsa berPancasila, esensinya kita harus tetap guyup rukun dan lebih maju, serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya.

 

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network