Perjalanan karier
Saat masih kecil, Jeka Saragih seringkali di-bully hingga dipalak oleh teman-temannya. Dari sanalah, ia berkeinginan untuk melindungi dirinya sendiri.
Jeka Saragih pun mulai menekuni ilmu bela diri boxing dan wushu saat SMA. Serius dengan apa yang diminati, pria 27 tahun tersebut akhirnya mengikuti kompetisi wushu nasional yang digelar di Yogyakarta pada 2013 silam.
Namanya semakin diperhitungkan di dunia olahraga sejak saat itu. Kemudian, Jeka Saragih dipercaya untuk berpartisipasi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional pada tahun 2015.
Sayangnya, mimpinya untuk berlaga di ajang olahraga tersebut terhalang restu orangtua. Jaka Saragih pun harus mengubur keinginannya itu dan pergi ke Batam untuk bekerja sebagai buruh.
Namun kecintaannya pada ilmu bela diri tak bisa hilang begitu saja. Di Batam, Jeka Saragih justru bergabung dengan Batam Fighter Club (BFC).
Di situlah, kariernya sebagai seorang petarung ternama dimulai. Jeka Saragih yang berbakat berhasil lolos dan menjadi juara MMA One Pride kelas 70 kg pada 2017.
Bahkan pada 2018, ia dipercaya membawa api obor Asian Games keliling Sumatera Utara. Prestasi Jeka Saragih semakin mentereng ketika ia berhasil lolos ke babak semifinal Road to UFC. (mg arif)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait