Selain itu juga pemasangan bleketepe berupa anyaman daun kelapa juga dilakukan. Prosesi pemasangan bleketepe tersebut juga disertai dengan pembukaan tutup kain dua tandan pisang. Kemudian memasang padi yang sudah diikat kain motif angsa sebagai lambang rezeki bagi pengantin.
“Pemasangan bleketepe menjadi simbol doa agar rumah tangga kedua mempelai selalu dalam keteguhan, ketentramam, dan kedamaian," kata budayawan Wigung Wratsangka sekaligus pembawa acara prosesi pernikahan.
Kemudian, ada upacara cetik geni adang sepisanan. Prosesi berupa seremonial memasak ini hanya dilakukan saat menikahkan anak pertama. Prosesinya dilakukan ibu Sofiatun Gudono dengan manakar beras, mencuci hingga bersih. Sofiatun Gudono ditemani Allen Gudono memasak beras itu hingga menjadi nasi secara tradisional.
Selain itu ada upacara masa pasareyan (tempat tidur/istirahat). Kegiatan ini dilakukan di kamar calon mempelai perempuan. Rangkaian tersebut kemudian disusul dengan kegiatan langkahan. (mg arif)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait