SEMARANG,iNewsSemarang.id – Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Undip Semarang, Jati Utomo Dwi Hatmoko mengatakan, bumi merupakan titipan bagi anak cucu sehingga wajib dirawat dan dikembalikan kondisinya dengan baik.
Caranya melalui pembangunan yang memperhatikan 3 pilar keberlanjutan yakni aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Upaya pelestarian alam juga menjadi tanggung jawab bagi produsen teknologi bangunan dan material untuk terus berinovasi menghasilkan produk-produk ramah lingkungan.
“Inovasi teknologi pembangunan yang telah dilakukan secara konsisten perlu disosialisasikan secara terus menerus, sebagai edukasi bagi masyarakat,” ujar Jati Utomo Dwi Hatmoko, dalam sharing session bertema “Building a Sustainable Future: Inovasi Teknologi Konstruksi Ramah Lingkungan” di Gedung A Teknik Sipil, pada hari Jumat (9/12).
Infrastruktur berkelanjutan merupakan infrastruktur yang dibangun dengan memperhatikan aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Perwujudan pembangunan Infrastruktur berkelanjutan membutuhkan partisipasi dari berbagai elemen khususnya sektor industri untuk menciptakan inovasi teknologi bahan bangunan dan metode pembangunan yang ramah lingkungan.
Kementerian PUPR telah menerbitkan serangkaian kebijakan strategis, salah satunya adalah Instruksi Menteri PUPR No. 4 Tahun 2020 tentang penggunaan Semen Non-Ordinary Portland Cement (Non OPC) pada pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR.
“Pada instruksi menteri tersebut diamanatkan bahwa untuk mewujudkan pembangunan konstruksi yang berkelanjutan, diperlukan optimalisasi penggunaan material yang ramah lingkungan dalam pekerjaan konstruksi namun tetap memenuhi persyaratan spesifikasi material untuk tiap-tiap jenis pekerjaan konstruksi,” terangnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait