KENDAL, iNewsSemarang.id – Upaya untuk menggeliatkan kembali sektor pertanian terus dilakukan pemerintah. Persoalan kelangkaan pupuk subsidi yang banyak dikeluhkan petani perlu dicarikan alternatif. Diantaranya dengan mengajak petani menggunakan pupuk organik.
Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun mengatakan penggunaan pupuk organik selain sebagai alternatif atas kelangkaan pupuk subsidi, mendesak dilakukan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Menurutnya penggunaan pupuk kimia secara terus menerus akan membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya.
“Belum lagi, ketika stok pupuk mengalami kelangkaan, petani yang sudah tergantung akan kesulitan mencarinya. Sehingga pupuk organik bisa menjadi alternatif, dan ketergantungan petani kita terhadap pupuk kimia bisa terus ditekan,” ungkap Makmun saat sosialisasi bantuan pupuk organik yang digelar Dinas Pertanian dan Pangan di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cepiring, Jumat (16/12/2022).
Makmun yang lahir dari keluarga petani mengaku merasakan persoalan yang dihadapi para petani. Dikatakan, keterbatasan pupuk subsidi dan di lain pihak harga pupuk non subsidi yang mahal, membuat sektor pertanian menjadi semakin tidak menarik. Anak-anak petani menurutnya lebih memilih bekerja di pabrik atau merantau ke luar daerah.
“Kami di DPRD karenanya mendukung penuh upaya pemerintah untuk memberikan insentif dan kemudahan bagi para petani untuk bisa mengembangkan pertaniannya. Dukungan yang kami berikan dalam bentuk penganggaran dan kebijakan yang bisa mendorong pertani bisa lebih produktif dan berdaya saing,” terangnya.
Lebih lanjut pimpinan dewan yang berasal dari Dapil 6 yang meliputi Kecamatan Cepiring, Kangkung dan Rowosari itu mendorong pemerintah untuk mendukung pengembangan teknologi pertanian. Dengan pemanfaatan teknologi pertanian, imbuhnya, diharapkan hasil pertanian dapat lebih meningkat.
“Jadi, penggunaan pupuk organik bukan semata-mata karena pupuk yang langka dan mahal. Pertanian ke depan perlu kita dorong dengan sistem pertanian organik yang ramah lingkungan dan di sisi lain juga mengadopsi teknologi pertanian agar hasilnya meningkat,” tegasnya.
Untuk membuat pertanian lebih menarik, sambungnya lagi, perlu didorong manajemen bisnisnya sesuai dengan tuntutan zaman. Menurutnya pemasaran hasil pertanian menjadi pekerjaan rumah besar dan sekaligus peluang.
“Di kota-kota besar sudah bermunculan start up pemasaran hasil pertanian. Di sisi lain, kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan-makanan yang sehat, dari hasil pertanian organik, mulai tumbuh. Lambat laun kita akan menuju ke sana, dan perlu disiapkan dari sekarang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, dalam anggaran perubahan tahun ini pihaknya mendistribusikan sebanyak 54.286 liter pupuk organik cair ke para petani di 20 kecamatan.
Pihaknya menyampaikan terima kasih atas alokasi anggaran yang sudah diberikan kepada Dinas Pertanian dan Pangan untuk petani.
“Semoga alokasi anggaran tahun depan masih diberikan guna untuk perbaikan struktur tanah dan peningkatan Indek Pertanaman serta produksi,” imbuh Pandu.
Sosialisasi bantuan pupuk organik yang digelar Dinas Pertanian dan Pangan di BPP Kecamatan Cepiring diikuti Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kecamatan Cepiring, Kangkung dan Rowosari. Berdasarkan Perda tentang Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B), tiga kecamatan tersebut termasuk enam daerah penyangga LP2B di Kabupaten Kendal.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait