MANDAILING NATAL. iNewsSemarang.id - Civitas Akademika mempunyai kapasitas intelektual di atas rata-rata masyarakat, karenanya harus menjadi desiminator dan agent moderasi beragama di tengah menjamurnya intoleransi dan radikalisme.
Hal itu dikatakan Kasubdit Ketenagaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Ruchman Basori, pada Stadium General STAIN Madina pada Sabtu (17/12/2022).
Mengutip Alvara Riset, Ruchman mengatakan data-data riset cukup mengkhawatirkan dalam hal intoleransi dan radikalisme. 39% mahasiswa disinyalir telah terpapar radikalisme. Sementara data Lembaga Survei Indonesia pada Juli 2018, menyatakan bahwa dalam 13 tahun pendukung Pancasila menurun 13 persen dari 85,2 % (2005) menjadi 75,3% (2018). Padahal Pancasila menjadi perekat Indonesia yang beragama.
Mantan Aktivis ’98 ini menegaskan mahasiswa PTKI harus tumbuh menjadi manusia Indonesia yang berkualitas dan mempunyai pemahaman keagamaan yang inklusif dan moderat. “Kita ingin mahasiswa dan dosen STAIN Madina aktif menebarkan Islam yang terbuka dan damai dalam wadah negara bangsa”, katanya.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait