Dengan ini dapat diketahui bersama bahwa sudah dari dahulu kala Nahdlatul Ulama konsisten menegakkan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nahdlatul Ulama berkomitmen dengan dibentuknya delegasi yang tergabung dalam Komite Hijaz yang merupakan respon terhadap perkembangan dunia internasional serta menjadi faktor terpenting didirikannya organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama. Berkat kegigihan para kiai yang tergabung dalam Komite Hijaz tersebut, aspirasi dari umat Islam Indonesia yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah pada akhirnya bisa diterima oleh raja Ibnu Saud.
Dengan visi dan kontribusi global yang nyata ini, Nahdlatul Ulama meskipun organisasi kaum tradisionalis, kaum sarungan namun dalam sejarah dan faktanya mampu menunjukkan eksistensi dan kepiawaian dalam diplomasi tingkat internasional. Hal ini sesuai dengan lambang Nahdlatul Ulama yang menggambarkan tali longgar mengikat bola dunia. Ini artinya para pendiri NU sudah berpandangan jauh ke depan bahwa Nahdlatul Ulama merupakan organisasi yang didirikan dengan tujuan rahmat bagi semesta, tidak hanya bersifat lokal insidental namun holistik global.
Semoga menapaki abad ke-2 ini Nahdlatul Ulama lebih eksis lagi dalam mengemban amanah diniyah dan wathaniyah dan memberikan manfaat luas bagi umat dan manusia secara umum sesuai dengan apa yang sudah diajarkan oleh para pendirinya.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait