Jangan Anggap Sepele, Berikut Penyebab Kucing Muntah dan Cara Mengobatinya

Iqbal Widiarko
Penyebab kucing muntah (Foto: Pixabav)

JAKARTA, iNewsSemarang.id – Ada beberapa hal yang menyebabkan kucing mengalami muntah, hal ini kerap dianggap biasa oleh sebagian pemilik hewan peliharaan menggemaskan ini.

Terkadang, penyebab kucing muntah bisa jadi karena bola rambut atau sakit perut ringan. Jika kucing muntah lebih dari tiga kali, ia tidak bisa menelan makanan dan terlihat lelah. Ini bisa saja terindikasi hal-hal berbahaya yang dialaminya dan harus segera diperiksa oleh dokter hewan.

Dalam kasus lain, kucing muntah juga bisa menandakan masalah medis yang serius seperti keracunan benda asing seperti cairan pel dan bahan kimia lainnya. 

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah penyebab kucing muntah. Penyebab Kucing Muntah

Inilah beberapa penyebab kucing muntah yang dapat kamu simak, seperti dikutip dari laman River Landings Animal Clinic. 

1. Penyebab Kucing Muntah
Inilah beberapa penyebab kucing muntah yang dapat kamu simak, seperti dikutip dari laman River Landings Animal Clinic. 

2. Diabetes Feline 
Diabetes adalah penyakit endokrin lainnya. Seperti halnya pankreatitis, muntah adalah hal yang umum dan seringkali merupakan salah satu tanda pertama ada sesuatu yang salah. Tanda-tanda lain termasuk meningkatnya rasa haus, lapar dan buang air kecil serta penurunan berat badan dan kelemahan otot.

3. Pankreatitis 
Pankreatitis adalah radang pankreas yang merupakan bagian dari endokrin dan sistem pencernaan. Kucing dengan pankreatitis menunjukkan muntah, lesu, diare, demam dan keengganan untuk minum air atau makan. 

4. Usus Inflamasi pada Kucing 
Penyakit radang usus kucing adalah penyebab lain dari muntah. Biasanya disertai dengan diare dan penurunan berat badan. Penyakit ini dapat terjadi di mana saja pada saluran usus kucing, termasuk lambung (gastritis), usus kecil (enteritis) atau usus besar (kolitis). 

5. Alergi Makanan 
Alergen makanan yang paling umum pada kucing adalah daging sapi, ikan dan ayam. Bahan-bahan lain juga dapat menyebabkan alergi. Kucing dengan alergi makanan diperlakukan dengan diet khusus yang mengandung bahan-bahan yang belum pernah terpapar sebelumnya. 

6. Hairball
Meskipun hairball biasa terjadi pada kucing, itu bukan berarti bisa dianggap sepele. Bola rambut yang tidak dimuntahkan dapat menyebabkan obstruksi usus. Pembedahan bahkan bisa diperlukan untuk menghilangkan obstruksi tersebut. 

7. Hipertiroidisme 
Muntah yang sering disertai peningkatan nafsu makan dan penurunan berat badan juga merupakan indikator hipertiroidisme atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif yang merupakan bagian dari sistem endokrin. Kamu juga bisa mencari tanda-tanda seperti lekas marah, diare, lemas dan rasa haus yang berlebihan. Selain itu, bulu kucing akan mungkin terlihat seperti tidak dirawat dari yang biasanya.

8. Penyakit Ginjal Kronis 
Penyakit ginjal kronis (CKD) sering terjadi pada kucing yang lebih tua. Ginjal menyaring limbah dari darah. Mereka menyeimbangkan nutrisi dan berperan dalam mengendalikan tekanan darah. Tanda-tanda CKD termasuk muntah, lesu, diare, penurunan berat badan, dan peningkatan konsumsi air. Sementara CKD adalah penyakit progresif, intervensi dini dapat memberikan hasil yang lebih baik. 

9. Makan Terlalu Cepat 
Salah satu kemungkinan penyebab jinak untuk sering muntah adalah kucing makan terlalu banyak, terlalu cepat. Ini bisa terjadi pada kucing sehat mana pun. Kamu akan melihat kucing memuntahkan makanan yang hampir tidak tercerna atau tidak tercerna segera setelah makan.

10. Keracunan 
Muntah tiba-tiba juga bisa disebabkan oleh keracunan yang bisa menjadi keadaan darurat. Obat-obatan manusia, pembersih beracun, semprotan serangga dan semprotan pekarangan dan taman untuk mengendalikan gulma dan hama semuanya berpotensi meracuni hewan peliharaan. 

Lantas, bagaimana cara untuk mengobati kucing muntah? Berikut ulasannya.

Cara Mengobati Kucing Muntah 

1. Pertimbangkan Diet Kucing 
Pastikan kucing mengonsumsi makanan yang berkualitas tinggi dan seimbang. Itu juga berlaku untuk memberi makan terlalu banyak suguhan atau sisa makanan di meja. 

2. Pemeriksaan Dokter Hewan Rutin 
Tindakan pencegahan ini sangat baik terhadap masalah kesehatan. Dokter hewan juga dapat mendiagnosis kondisi medis pada tahap awal. Ini memberi kucing prognosis terbaik. 

3. Jauhkan Bahan Kimia Beracun, Obat-obatan dan Bahan Berbahaya Lainnya 
Lakukan hal tersebut, untuk mencegah kemungkinan keracunan dari hewan peliharaan. Ingat, kucing penasaran dan bisa masuk atau melompat ke hal-hal yang mungkin tidak dicurigai. Pastikan tidak ada tumpahan cairan pel di lantai garasi atau jalan masuk.

4. Perhatikan Barang-Barang Non-Makanan
Jangan biarkan kucing kamu menelan barang-barang non-makanan seperti potongan mainan, tali atau bahan berbahaya lainnya. 

5. Beri Makanan Kecil yang Sering 
Jika kucing makan terlalu cepat, cobalah untuk memperlambatnya. Beri makan makanan kecil yang sering. Tawarkan makanan di piring kertas daripada mangkuk. Pengumpan otomatis mengeluarkan jumlah makanan tertentu pada satu waktu. 

(Mg/ Fitri Arifah)

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network