Namun, dalam studi yang belum ditinjau, diterbitkan oleh jurnal Nature di pekan ini, para ilmuwan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China telah membantah temuan tim internasional tersebut.
Para ilmuwan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menyebut sampel tersebut, tidak menjadi bukti valid kalau hewan tersebut benar-benar terinfeksi. Sampelnya juga disebut diambil sebulan setelah adanya penularan dari manusia ke manusia pertama kali terjadi di pasar, jadi meskipun positif Covid, hewan rakun itu bisa saja memang sudah tertular virus penyebab infeksi Covid-19 dari manusia.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait