Puasa Syawal adalah amalan sunnah yang dilakukan setelah puasa Ramadan. Pahala puasa Syawal berlipat ganda, bahkan seperti puasa setahun. Dalam artikel ini akan diulas bagaimana bacaan niat puasa Syawal dan kapan waktu puasa syawal dilaksanakan.
Salah satu yang dianjurkan kala memasuki bulan Syawal adalah melaksanakan puasa sunah selama 6 hari. Bagaimana tata cara dan ketentuan, serta manfaat dari puasa Syawal tersebut akan dijelaskan berikut ini.
Sudah cukup masyhur bahwa selepas puasa Ramadhan sebulan penuh dan merayakan hari Idul Fitri 1 Syawal, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa enam hari di dalam bulan Syawal.
Status hukum puasa Syawal adalah sunnah bagi orang yang tak memiliki tanggungan puasa wajib, baik qadha puasa Ramadhan atau puasa nazar. Bagi mereka yang punya utang puasa Ramadhan karena uzur (misalnya sakit, perjalanan jauh, atau lainnya), status hukum berubah menjadi makruh.
Namun, bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa uzur, status hukum menjadi haram. Sebaiknya, tunaikanlah dulu puasa wajib, baru kemudian puasa sunnah Syawal.
Keutamaan Puasa Syawal
Keterangan mengenai pahala puasa Syawal tertuang pada dalil sahih yang berbunyi:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim no. 1164).
Berdasarkan Syarah Nawawi 'ala Muslim juz 7 halaman 56 disebutkan, alasan menyamakan pahala enam hari Syawal dengan puasa setahun lamanya berdasarkan nilai pahala kebaikan yang diberikan dilipatkan hingga 10 kali ganjaran.
Perhitungannya yaitu ganjaran untuk Ramadan yakni 30 hari x 10 = 300 hari. Adapun enam hari di bulan Syawal menyamai dua bulan lain menjadi 6 x 10 = 60 hari atau 2 bulan. Jadi total 360 hari kita mendapatkan pahala puasa.
Waktu Pelaksanaan Puasa Syawal
Kapan puasa Syawal dimulai? Idealnya tentu saja enam hari berturut-turut persis setelah hari raya Idul Fitri, yakni tanggal 2-7 Syawal. Tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.
Oleh karena itu, seseorang diperkenankan menentukan puasa Syawal, misalnya tiap hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal.
Seandainya seseorang berniat puasa Senin-Kamis atau puasa ayyamul bidl (13,14, 15 setiap bulan hijriah), ia tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal sebab tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apa pun niat puasanya.
Bacaan Niat Puasa Syawal
Berikut bacaan niat puasa syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Artinya:"Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."
Setelah melafalkan niat puasa sunnah, umat Muslim menjalankan sahur sebelum azan Subuh seperti puasa pada umumnya. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan berpuasa menahan lapar dan nafsu selama 13 jam hingga matahari terbenam atau saat azan Magrib berkumandang. Umat Muslim dianjurkan untuk segera berbuka puasa saat azan berkumandang.
Itulah tata cara puasa Syawal dari bacaan niat sampai kapan waktu pelaksanannya.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait