SEMARANG, iNewsSemarang.id – Pengakuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bahwa dirinya pernah menjadi tukang pijat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dianggap sebagai bagian dari komunikasi politik.
Penulis buku Ensiklopedi Gus Dur, Mukhlas Syarkun mengatakan ungkapan tukang pijat Gus Dur yang disampaikan Prabowo tidak dalam arti sebagai profesi. Melainkan sebagai bagian dari bahasa politisi untuk mendekati pangsa calon pemilihnya. Dalam hal ini basis suara nahdliyin di mana Gus Dur menjadi tokoh yang masih memiliki pengaruh signifikan.
“Untuk memudahkan, bahwa saya ini tukang pijatnya Gus Dur. Itu bagian dari komunikasi seorang politisi untuk menunjukkan seorang itu tawadlu dan rendah hati. Jangan dibayangkan dia memijat hari-hari,” terangnya, dikutip dari kanal Youtube Padasuka TV, Sabtu (30/4/2023).
Menurutnya Prabowo memang kerap menawarkan diri untuk memijat Gus Dur setiap kali mengunjungi mendiang mantan Presiden RI ke-4 itu. Bahkan hal itu dia lakukan saat Gus Dur sedang sakit.
“Jadi waktu bertemu Gus Dur, kerap menawarkan diri untuk memijat. Karena Prabowo memang punya kemahiran memijat orang. Di dunia pencak silat dikenal istilah transfer energi,” ungkapnya.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait