Hadiri Peringatan Hari Kartini, Mbak Ita Berharap Perempuan Bisa Lebih Tangguh dan Multifungsi 

Mualim
Mbak Ita secara simbolis menyerahkan donasi untuk Yayasan Wisma Kasih Bunda dalam acara peringatan hari Kartini. (Foto: iNewsSemarang.id/Mualim)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri acara peringatan Hari Kartini ke-144 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Selasa (9/5/2023) di Ruang Lokakrida Gedung Moch Ichsan lantai 8 komplek Balaikota Semarang. 

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kota Semarang itu berpesan bahwa peringatan hari kartini bisa mendorong perempuan untuk bisa menjadi tangguh, berdaya dan mandiri.

"Perempuan-perempuan bisa menjadi perempuan yang hebat dan berdaya, tetapi juga harus bisa menjadi seorang ibu," ungkapnya.

Bahkan, Wali Kota yang biasa disapa Mbak Ita juga berharap di era sekarang perempuan-perempuan harus mempunyai multifungsi. Ia menyebut, perempuan-perempuan tidak ada larangan untuk berkarya di luar maupun berorganisasi.

Selain itu perempuan di Kota Semarang menurutnya harus mampu berdaya dan mampu membawa perubahan-perubahan yang baik terutama untuk keluarga dan lingkungan sekitar.

Sebagai kaum perempuan dirinya ingin memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan kaum laki-laki di segala sektor. Kerja sama yang dibangun dengan melakukan komunikasi di awal, sebagai wujud komitmen bersama.

"Karena perempuan ini lebih bertahan hidup daripada laki-laki. Pada saat mereka sudah lanjut usia, mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan atau mempunyai pekerjaan sehingga mereka menjadi salah satu yang miskin, la ini menjadi PR kita," ujarnya.

Tak hanya itu, Hari Kartini yang digaungkan sebagai pelopor emansipasi perempuan, kaum perempuan tidak meninggalkan dan melupakan kodratnya sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya.

Mbak Ita berharap, dengan berbagai aktivitas di luar rumah, tetaplah menjadi sahabat terdekat bagi keluarganya.

"Tadi saya sampaikan masih banyak pekerjaan rumah (PR) khususnya di kota Semarang, diantaranya kemiskinan, saat ini yang kemiskinan ekstrim terjadi itu pada perempuan lanjut usia," ucapnya.

Ditambahkannya, perempuan bukan sebagai kaum yang lemah dan tak berdaya. Tetapi perempuan harus mampu menjadi pelopor kemajuan dan mampu menjadi pemberi solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi.

Tidak hanya di rumah tangga sendiri, tetapi bagi yang berkarir juga akan menemukan masalah di kantor. Maka, perempuan harus sigap dan memiliki sikap inovatif dalam menghadapi berbagai persoalan dan mampu menjadi pemberi solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapinya.

"Kami tadi juga mengundang bu Anne yang sebagai wanita inspiratif untuk bisa bagaimana perempuan itu tangguh, tidak cengeng, kemudian bisa menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing," pungkas Mbak Ita. 

Editor : Agus Riyadi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network